MSH 16 - Terserah

1877 Kata

Tidur Yuni lelap sekali. Tubuhnya membaik di pagi di hari keempat sakitnya kemudian. Wanita itu menggeliatkan tubuh. Masih di dalam pelukan sang suami yang membuatnya kesulitan bergerak bebas jadinya. “Eh?” Kelopak matanya melebar perlahan. Di tatapnya ceruk leher sang suami yang menjadi pemandangan pertamanya setelah membuka mata. “Ini?” Wajahnya mendongak, dan Yuni langsung mengatupkan mulutnya rapat-rapat. Ia bergumam seolah mengigau lantas memunggungi Gema yang sebetulnya sudah bangun sejak sepuluh menita lalu. Laki-laki itu tersenyum mendapati gelagat sang istri yang tampak berusaha menghindarinya. Dikecupnya tanpa permisi pipi Yuni sebelum tubuh wanita itu ditarik dan dibuatnya terlentang. Dengan cepat perut gema menekan perut wanita itu lebih dulu. Kedua tangan Yuni di kurun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN