MSH 13 - Merasa Bersalah

1714 Kata

Yuni langsung tengkurap di atas kasur. Wajahnya disembunyikan pada bantal. Tangannya mengepal, memukul-mukul di samping sambil mengumpat, “Malu. Malu. Malu, anjir! Beungeut (muka) Yuni. Beungeut. Aaarrrggghhh!” Jeda beberapa saat wanita itu bangun. Meraba dadanya yang masih terasa perih bersama debaran jantungnya yang masih senam. “Ssshhh … perih sialan! Bisa bikin cupang nggak sih dia tuh?” rungutnya sambil menatap dadanya di balik cermin. Bekas tanda cinta itu terlihat memerah lecet. Rasanya memang agak perih. Entah bagaimana ceritanya kulit itu bisa sampai terluka oleh kawat gigi yang dikenakan Gema. Wanita itu duduk. Mengatur nafas lalu mengambil ponselnya di nakas. Setelah bersila dan berfikir, Yuni mulai mengetikkan pesan pada ruang chatnya bersama Lala. Cukup panjang tapi kemu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN