22. Diet

985 Kata

Candra sesekali melirik wanita itu, menguap begitu lebar tanpa sopan santun. Kadang pula Laras memejamkan matanya namun beberapa menit kemudian tersadar. Candra melihat jam di pergelangan tangan, menunjukkan pukul dua belas malam. Ia sebenarnya ketar-ketir mengajak seorang wanita dirumahnya. Meskipun mereka tak memiliki hubungan apapun kecuali hanya pegawai dan bos. Tapi, bisa saja kan ada tetangga komplek yang melihat dan menuduh mereka berbuat m***m. Padahal mencolek sedikit kulit Laras Candra benar-benar enggan. Masalahnya wanita itu amat terlihat jorok. "Laras." panggil Candra lirih "Hmm?" matanya meredup, benar-benar lelah. Tapi Candra masih butuh Laras untuk mengerjakan semua pekerjaannya. "Apa kamu masih kuat?" gelengan kepala menjadi jawaban. "Saya ngantuk pak." tuturnya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN