Membuka Hati

1147 Kata

Angin berlumur dinginnya air hujan beterbangan ke seluruh penjuru. Sedang tetesan demi tetesan air membasahi bumi tanpa ampun, menebarkan hawa dingin menusuk.   Padahal, lima menit yang lalu cuaca tampak cerah tanpa kabut, pun dengan mentari yang bersinar begitu terik. Tapi kenapa secepat ini mendung datang dan mengguyur tanah dengan keagungannya?   Alvira menggosok lengangannya dengan jemari. Sebagian tubuhnya tampak basah karena tidak siap dengan guyuran hujan yang datang tanpa peringatan. Sedang di sampingnya, Adreno menyandarkan tubuh pada tembok lusuh di pinggiran lapangan skate.   Alvira masih sibuk mencerna perkataan Adreno sebelumnya. Dari semua ucapan cowok itu yang berbelit-belit, Alvira bisa menyimpulkan sesuatu; Adreno menyuruh dirinya pergi bukan karena Alvira sudah tida

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN