Deri dan Gio tiba di Bandara Adi Sucipto sekitar pukul setengah tujuh. Dengan semangat 45 Deri melangkah panjang. Penampilannya tidak sekusut kemarin. Ia mengucir rambutnya. Pakaian yang dikenakan sedikit rapi. Sebenarnya penampilan nya saat ini tidak lepas dari saran Raisya bahkan gadis itu menyarankan Deri membersihkan wajahnya. Namun Deri menolak. Itu adalah gayanya dan ia ingin menjadi dirinya sendiri. "Kita kemana nih?" tanya Gio sambil membenahi ranselnya. "Sholat dulu terus cari makan." Jawab Deri. "Ok, gua juga dah lapar." Gio merasakan hal yang sama. "Kita nginep di tempat Si Ozy aja ya." Usul Deri. Ozy merupakan sahabat Deri yang juga tangan kanan Deri dalam mengurus toko souvenir dan bisnis batiknya di Yogya. "Oke dimana aja asal jangan di emper toko." Gio setuju. "G