"Apa kamu bilang Mbar? Kamu nolak aku???!!!!" Deri bertanya setengah berteriak. Tentu saja ekspresi Deri itu membuat Ambar ketakutan. Deri terlihat frustasi mendengar jawaban Ambar. "Maafkan saya mas, terimakasih mas sudah menyimpan perasaan untuk saya. Tapi mas harus ingat posisi kita ada dimana. Mas majikan saya dan saya hanya ART alias pelayan di rumah ini. Apa yang mas lihat dai saya. Saya banyak kekurangan nya. Penampilan fisik saya dan kedudukan saya pasti banyak yang mencemooh. Posisi kita itu seperti lagit dan bumi." Ambar mengemukakan alasannya. Ia lalu meletakkan buket mawar pemberian Deri. "Lupakan status kita Mbar. Aku tahu kamu juga cinta sama aku. Katakan iya Mbar. Aku ga peduli penampilan fisik kamu. Aku gak peduli apa kata orang. Bagiku kamu adalah bidadari. Kamu mau jad