Rencana yang Beresiko

1351 Kata
“Apa?! kau gila, Marta!” Suara yang menggelegar saat itu mendominasi ruang kamar yang ukurannya hanya lima kali lima, yang tentu saja membuat Marta kini meringis ketika merasa sakit di telinganya setelah mendengar Yuna sang sahabatnya berucap seperti itu, Marta dengan cepat menggelengkan kepalanya dan berjalan menghampiri Yuna yang terduduk di atas kasur miliknya, yang kemudian Marta pun berucap, “Tidak! Dengarkan aku Yuna, bukankah kau sendiri yang mengatakan jika kau ingin membuat kakekmu bahagia?” Yuna menghembuskan napasnya dan menolehkan pandangannya untuk menatap Marta yang berada di sampingnya saat ini, yang kemudian Yuna pun mengangguk mengiakan ucapan itu, namun Yuna kembali menambahkan, “Iya, itu benar! Tapi tidak mungkin jika aku membawa Kakek Donghyun untuk melakukan semacam, Rekreasi pengembara waktu! Kau tahu sendiri jika kedua orang tua ku sangat protektif kepadanya! Dan lagi kondisi dari kakek ku tidak memungkinkan untuk berekreasi dan bertemu dengan sepupunya di masa lalu!” ucap Yuna menjelaskan keadaan yang harus di mengerti oleh Marta pada saat itu, yang pada akhirnya membuat Marta pun menghembuskan napasnya dengan cukup kencang seraya menganggukkan kepalanya, menanggapi jika ucapan yang di jelaskan oleh Yuna adalah benar. “Yeah … kau benar … itu tidak mungkin terjadi!” ucap Marta kepada Yuna, yang kini membuat Yuna pun merebahkan tubuhnya di atas kasur, sedangkan Marta kini menoleh menatap kodok peliharaannya yang mulai berbunyi di wadah kaca yang di desain seindah mungkin pada saat itu, yang tentu saja membuat Marta pun tersenyum dan menghampiri kodok itu. “Hei! Kau lapar??” tanya Marta kepada kodok hijau itu, WOOKK!!! “Ah! Benar … aku lupa membawamu ke kolam hari ini, maaf ya … aku janji besok aku akan membawamu ke sana!” ucap Marta seraya tersenyum kepada kodoknya yang kala itu kembali berbunyi, dan membuat Marta menganggukkan kepalanya seolah ia mengetahui apa yang diucapkan oleh si kodok itu. Melihat jika sahabatnya ini mengajak kodok berbicara, membuat Yuna pun terkekeh karenanya, “Khkh … Kau berbicara dengan kodok, Marta?” tanya Yuna kepada Marta yang kini tersenyum dan menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan itu, “Yeah … aku sesekali berbicara dengannya, karena aku tahu … kodok jenis ini sudah sangat langka!” terang Marta kepada Yuna yang kini menggelengkan kepalanya menanggapi hal itu, yang kemudian membuat Yuna pun asal berbicara dengan berucap, “Kau tahu? Kenapa kau tidak pergi saja untuk berekreasi ke masa lalu, dan mengambil beberapa jenis kodok yang sudah punah, yang membuat kodokmu itu tidak kesepian lagi, jadi kau tidka perlu repot-repot berbicara dengan kodok it…- Ucapan Yuna menggantung, sedangkan Marta kini terkekeh dan menggelengkan kepalanya seraya berucap, “Mana mungkin aku melakukannya?? uangku tidak cukup untuk melakukan rekreasi semacam itu, Yuna!” terang Marta kepada Yuna, pandangan Marta saat itu menoleh menatap Yuna, namun ketika menyadari jika Yuna terdiam, membuat Marta pun mengerutkan dahinya dan mulai penasaran, “Yuna?? ada apa?” tanya Marta, yang kemudian membuat Yuna pun menolehkan pandangannya ke arah Marta dengan perlahan, dan kemudian ia pun tersenyum seraya berucap, “Marta! Aku memiliki ide!!!” jerit Yuna dengan senang, yang membuat Marta kini mengerutkan dahinya, karena pasalnya Yuna saat ini melompat-lompat kegirangan seolah ia telah menemukan sesuatu yang sangat berharga, yang tentu saja membuat Marta menjadi penasaran karenanya. … “Aku akan pergi ke masa lalu dan membawa Sepupu dari kakekku ke sini!” ucap Yuna dengan sangat bersemangat, namun tidak dengan Marta yang mendengarnya, karena kini Marta mengerutkan dahinya setelah mendengat ide gila yang baru saja di ucapkan oleh Yuna kepada dirinya, yang membuatnya meragukan ide tersebut, “Apa kau yakin, Marta?” pertanyaan dari Marta saat itu lah yang membuat Yuna mengerutkan dahinya dan kembali berbalik bertanya kepada Marta, “Memangnya kenapa?” tanya Yuna kepada Marta, yang kini beranjak dari kasur di mana tempat mereka berbincang, dan Marta berjalan menuju komputer miliknya. Sebuah layar hologram pun menyala dan Marta segera saja mencari iklan dan juga persyaratan yang berlaku jika ingin melakukan semacam pengembaraan waktu. “Aki memiliki firasat jika itu tidak bisa kau lakukan, Yuna!” jelas Marta kepada Yuna, dan detik kemudian ia pun menemukan syarat-syaratnya yang salah satu yang utama adalah, ‘tidak boleh membawa seseorang dari masa lalu ke masa depan’ yang tentu saja membuat Yuna yang membacanya kini menghembuskan napasnya dan memberenggut di sana. Ia merasa kesal karena keinginannya saat itu tidak bisa di laksanakan yang membuatnya kini kembali merasa sedih. “Hh … kenapa harus ada syarat seperti itu sih?!” ucap Yuna mulai memprotes, yang tentu saja membuat Marta hanya bisa menggelengkan kepalanya menanggapi pertanyaan dan juga protesan dari Yuna sahabatnya. Yuna tidak bisa berbuat apa pun selain mendecih merasa kesal, namun tidak kehabisan ide Yuna kembali menjentikkan jari jemarinya ketika ia mendapatkan ide yang lainnya, yang tentunya ia rasa tidak kalah hebatnya dengan ide yang awal. “Aku tahu!!” seru Yuna kepada Marta yang kini menolehkan pandangannya ke arah Yuna yang kini kembali tersenyum dengan senang, yang tentu saja membuat Marta pun mengedikkan kepalanya untuk meminta penjelasan lebih panjang mengenai apa yang ia ketahui saat ini, yang tentu saja dengan senang hati Yuna terangkan. “Aku akan kembali ke masa lalu, dan aku akan selamatkan sepupu dari kakekku dari kecelakaan bis itu!” terang Yuna dengan sangat senang, yang tentu saja membuat Marta kini tersenyum menanggapi hal itu dan menganggukkan kepalanya, “Itu baik! Aku rasa menyelamatkan seseorang tidak akan ada konsekuensinya kan?” gumam Marta kepada Yuna yang kini tersenyum dan menganggukkan kepalanya lagi menanggapi penjelasan itu. “Baiklah kalau begitu, apakah kau ingin mendaftar sekarang, Yuna?” Marta bertanya, yang membuat Yuna pun menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan tersebut dan kini ia kembali berjalan untuk mendekati Marta yang kini kembali mengutak-atik komputer hologramnya untuk mendaftarkan Yuna di rekreasi penjelajah waktu itu. Keduanya dengan teliti melihat dengan seksama syarat-syarat yang tertera, karena syarat itu adalah hal yang harus mereka turuti ketika ingin berpartisipasi dan berekreasi ke sana. Yang tentu saja membuat mereka merasa terkejut karena ternyata syarat yang diberikan begitu banyak dan menyulitkan. “Apa-apaan ini? Kenapa syaratnya begitu banyak?bukankah iklan ini merupakan sebuah program liburan??” ucap Yuna kembali memprotes, yang membuat Marta kini menghembuskan napasnya dan kemudian berucap, “Aku rasa kita harus membacanya satu persatu, karena di sini dikatakan jika kita harus benar-benar mengerti untuk akhirnya lolos dalam seleksi dan bisa pergi ke masa lalu!” ucap Marta kepada Yuna yang menghembuskan napasnya yang kemudian menganggukkan kepalanya menanggapi usulan yang di berikan oleh Marta saat itu, bahwa mereka harus membaca dan memahami isi dari syarat itu satu persatu. Dengan santainya, Marta pun mencabut hologram itu dan kemudian meminta program untuk membacakan syarat-syarat itu kepada mereka secara perlahan agar jelas. “Prothou*! Bacakan syarat yang ada di list tersebut!” ucap Marta, yang pada akhirnya sang Program pun mulai membacakan satu persatu persyaratan yang ada di dalam list secara perlahan, sedangkan Marta dan Yuna mulai mendengarkan satu persatu dari syarat-syarat yang harus di sanggupi oleh Yuna sebelum melakukan pengembaraan waktu. …   p.s: Prothou - singkatan dari Programma prosopikou voithou, yang berarti Program Asisten Pribadi. Ialah asisten komputer yang bisa melakukan apa saja yang diinginkan oleh sang pemilik, mereka akan menyimpan suara, bentuk wajah, sidik jari dan bahkan DNA dari sang pemilik yang membuat mereka tidak akan menurut jika bukan sang pemilik lah yang memerintahkan dirinya, satu Prothou diperuntukkan untuk satu orang saja, dan program asisten ini menyimpan seluruh data penting milik sang majikan, entah itu pendapatan, pendidikan, niat sekolah, catatan kriminal dan lain hal sebagainya. Semua diketahui dan di simpan oleh Prothou. Bahkan bank pun tidak perlu memiliki kartu atm, karena Prothou bisa digunakan untuk bertransaksi di mana saja, program asisten ini sangat fortable dan simpel, ia bisa di bawa kemana saja dengan scan microchip yang membuat mereka bisa membayar hanya dengan menempelkan sidik jari mereka, karena Prothou sudah merekam sidik jadi setiap penggunanya. Selain itu, Prothou juga bisa di masukan ke dalam jaringan kulit tangan sang pemilik yang menjadikan tangan mereka sebagai Cellphone fortable. Nyaris sama seperti gelang SKIN, namun alat ini lebih kecil dan tidak perlu menggunakan listrik, karena cahaya matahari yang di serap oleh kulit pun akan menjadi energi bagi Prothou dan jenis ini disebut sebagai Prothou Nanoteknologi. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN