Misi Pengalihan 2

1366 Kata
Ucapan yang di lontarkan oleh Yuna saat itu pun kini membuat mereka saling berpandangan satu sama lain dan kemudian berucap, “Eum … ini adalah kantor di kota ini!” ucap security itu kepada Yuna yang kini mengerutkan dahinya dan kemudian berucap, “Kantor?? khkh kau bercanda, mana ada kantor yang sebesar ini di tahun seribu delapan ratus tujuh puluh satu! Jika memang ada, aku yakin jika aku dan Holmes pasti akan masuk ke dalam kantor bagus ini!” jelas Yuna kepada mereka yang kini mengerutkan dahinya menanggapi hal itu, “?? Eum … Sir … bisakah kami tahu siapa namamu?” tanya salah satu Security dari keduanya, sedangkan yang satunya lagi kini berjalan menjauh dan berusaha menginformasikan statusnya di sana. “Eum … John …H. Watson!” ucap Yuna kepada sang Security yang kini mengerutkan dahinya dan menganggukkan kepalanya menanggapi hal itu, “Sir … bisakah kau tunggu di sini sebentar, aku rasa anda masuk ke dalam area yang salah!” ucap sang Security kepada Yuna yang kini mengerutkan dahinya di san adan kemudian bertanya, “Masuk dalam area yang salah? Memangnya area apa ini?” tanya Yuna kepada sang security yang kini mengerutkan dahinya kebingungan juga untuk menjelaskannya kepada Yuna saat ini. “Yuna sekarang!” suara Ab terdengar yang membuat Yuna pun menoleh dengan senang ke arah belakang para security dan menunjuk ke sana seraya berucap, “Oh! Holmes, aku di sini!” teriak Yuna, yang tentu saja membuat kedua security itu menoleh menatap ke arah belakang untuk mendapati tidak ada siapapun di sana, dan kesempatan itu adalah waktu untuk Yuna berlari, ia berlari dengan sangat kencang hingga mengejutkan kedua security yang ada di sana. “Oh! Sir!! Wait!!” panggil mereka kepada Yuna yang berlari dengan kencang, “Lapor … keadaan gawat, seorang yang berasal dari masa lalu berhasil masuk dan meloloskan diri dari pengawasan, sekali lagi … kami membutuhkan banyak security!” ucap salah satu security melaporkan status mereka, dan berlalu begitu saja melewati Yuna yang sudah berada di titik empat belas dengan pakaian seksinya dan wajah cantiknya, yang tentu saja tidak akan dicurigai oleh kedua security tersebut. “Ab, aku sudah di posisi aman sekarang!” ucap Yuna kepada Ab, yang kini menganggukkan kepalanya dan segera berlari untuk mengalihkan perhatian lainnya, seolah ia muncul di tempat yang berbeda. Dapat dengan jelas Yuna melihat para security berlari tergesa untuk menangkap orang yang bernama Watson itu, yang sebenarnya nama itu mereka ambil dari nama salah satu tokoh milik Sir Arthur Conan Doyle, dengan judul novel yang sangat buming saat itu adalah Sherlock Holmes. Yuna berjalan-jalan di sekitaran aula untuk menunggu aba-aba selanjutnya dari Ab. “Yuna sekarang!” ucap Ab memberikan aba-aba yang langsung saja membuat Yuna berlari menuju tombol darurat dan segera menekan tombol tersebut, yang tentu saja membuat banyak orang berhamburan keluar dari gedung tersebut bersamaan dengan Yuna yang berjalan keluar dan menghampiri parkiran. Ia berjalan dengan napas yang tersengal dan jantung yang berdegup kencang ia berusaha untuk menenangkan diri dan menunggi kedatangan dari Ab yang katanya akan datang ke sana. “Hh … hh … Ab, Cepatlah!” ucap Yuna kepada Ab, namun ia tidak mendapatkan balasan sama sekali yang membuat Yuna menunggunya dengan khawatir. Ia menunggu dan terus menunggu di dalam mobil itu, dan akhirnya pandangannya kini tertuju kepada segerombol mobil polisi yang datang dan membuat Yuna pun berjalan keluar dari mobil miliknya dan melihat mereka yang datang mengeluarkan senjata dan masuk ke dalam untuk menyergap Ab, dan tentu saja itu mengejutkan bagi Yuna. Yuna berjalan dengan cepat mendekati gedung, namun banyak orang yang mengamankan gedung tersebut dan berusaha untuk menahan Yuna yang ingin masuk ke dalam. “Temanku ada di dalam sana pak!” ucap Yuna kepada polisi itu yang kini menggelengkan kepalanya dan kemudian berucap, “Jangan sekarang, mom! Ada seorang teroris yang harus kami sergap saat ini!” ucap polisi tersebut, dan hal itu tentu saja membuat perasaan Yuna menjadi berkecamuk. “Yuna!” panggil seseornag dengan suara yang bass, membuat Yuna kini menoleh dengan cepat ke arah kanan gedung di mana lelaki itu berlari dan Yuna tahu jika itu adalah Ab, namun orang-orang di sana dan termasuk polisi menembakinya karena ia masih menggunakan Gosk di sana. “Ab!!!!” teriak Yuna dengan kencang ketika melihat Ab jatuh tersungkur karena tembakan yang mengenai tubuhnya dan membuatnya tewas di tempat. “No!!!” teriak Yuna lagi dengan keras. Duk!! duk!! “!!” pandangan Yuna kini menoleh ke arah jendela samping ketika ia baru saja terkejut dengan suara dari ketukan itu, dan itu adalah Ab yang mengetuk pintu mobil miliknya. Dengan cepat Yuna membuka pintu mobilnya dan membiarkan Ab masuk ke dalam seraya tersenyum dan berucap, “Kita berhasil Yuna!” ucap Ab kepada Yuna, namun tidak sama seperti raut yang diperlihatkan oleh Ab saat ini yang terlihat puas karena misi mereka berhasil, Yuna Justru menampakan wajah sedih sekaligus takutnya kepada Ab, yang tentu saja sangat khawatir melihat raut wajah itu. “Yuna, kau baik?” tanya Ab kepada Yuna dan hal itu membuat Yuna langsung memeluk erat Ab dan menangis sekencang-kencangnya di dalam pelukan Ab, dan tentu saja itu sangat membingungkan bagi Ab. “Y … yuna??” panggil Ab kepada Yuna yang masih menangis dan bahkan berteriak sangat pilu, seolah ia baru saja kehilangan seseorang yang berharga, yang tentu saja membuat Ab harus segera bertanya jika-jika misi yang mereka jalani sia-sia saat itu. “Yuna! Katakan padaku, apa yang terjadi?!” tanya Ab kepada Yuna, saat itu Ab dengan cepat melepaskan pelukan Yuna dan menatap matanya dengan serius, dan kini Yuna menangis menatap Ab seraya berucap, “Aku … aku bermimpi dan melihatmu mati, Ab!” itulah ucapan yang di lontarkan oleh Yuna yang kini membuat Ab menghembuskan napasnya dan terkekeh mendengar hal itu, dengan segera ia pun mengemudikan mobil Yuna untuk segera pergi dari sana, pandangannya sesekali menatap ke arah Yuna yang masih terisak, dan membuatnya kini mengusap pucuk kepala Yuna seraya berucap, “Jangan menangis … aku baik-baik saja saat ini dan misi kita berjalan dengan lancar, Yuna!” ucap Ab kepada Yuna yang kini menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan Ab yanhg satu itu dan membuat Ab tersenyum menanggapinya, “Jadi … ke mana kita sekarang akan pergi? Pulang ke rumah mu?” tanya Ab kepada Yuna yang kini menggelengkan kepalanya menanggapi hal itu dan kemudian berucap, “AKu harus pergi ke tempat pembuangan akhir untuk membuat semua barang bukti ini, Ab!” ucap Yuna kepada Ab yang kini menganggukkan kepalanya menanggapi hal itu dan membelokkan mobilnya menuju pembuangan akhir yang ada di sudut kota lainnya agar setidaknya pergerakan mereka tidak di curigai pada saat itu. … Setelah mereka berhasil membuang barang bukti, keduanya pun memutuskan untuk makan bersama di restoran sashimi yang ada di dekat apartemen dari Ab, yang tentu saja membuat Yuna menyetujuinya karena semua misi dan tangisannya membuat dirinya lapar dan sashimi adalah makanan kesukaan dari Yuna. Ab dengan sengaja memesan sebuah ruangan agar setidaknya pembicaraan mereka tidak terdengar oleh siapapun, karena ia ingin bertanya mengenai kondisi dari Marta saat ini, atau katakan saja Ab menjadi penasaran dengan kabar dari Marta, apakah ia berhasil melakukan tugasnya ketika mereka juga telah berhasil membuat sebuah peralihan, atau tugasnya gagal dan misi mereka saat ini menjadi sia-sia, itu adalah hal yang harus diketahui bukan? Hasil akhir selalu memembuat semua orang menjadi penasaran. “Jadi … apakah kau akan memanggil Marta saat ini, Yuna?” tanya Ab kepada Yuna yang kini menolehkan pandangannya ke arah Ab yang baru saja bertanya, yang kemudian membuat Yuna pun menganggukkan kepalanya dan akhirnya mengeluarkan prothou miliknya untuk menelfon Marta saat ini. Namun, Marta tidak kunjung mengangkat sambungan itu, yang membuat Yuna merasa jika Marta tengah melakukan sesuatu saat ini. “Eum … aku rasa dia sedang sibuk!” ucap Yuna kepada Ab yang kini menoleh menatapnya dan kemudian menganggukkan kepalanya menanggapi hal itu, “Mungkin dia akan mengabarimu nanti, Yuna!” sambung Ab kepada Yuna yang kini menganggukkan kepalanya untuk menanggapi hal itu, “Yasudah, sekarang ayo kita makan dulu … energi kita sudah habis tadi!” ajak Ab lagi kepada Yuna yang kini tersenyum dan menganggukkan kepalanya seraya mengambil sumpit yang terletak di sampingnya untuk kemudian menyantap hidangan yang sudah tersedia di sana. …  To Be Continue. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN