Dylan memeluk Emily Erat dari belakang.
Ia benar-benar menyukai Aroma Lavender yang melekat di Tubuh emily.
Walaupun ia mengeratkan pelukannya tapi perasamnya masih bertanya-tanya dimanakah emily berada saat ini ?
Di hatinya atau hanya di pikirannya saja ?
Yang pasti emily bingung dengan sikap Dylan yang kadang Hangat dan kadang dingin dalam sekejap.
Tangan dylan mengelus lembut perut rata emily,
Entah kenapa Tangan Dylan memasuki Baju Dalam emily lewat bawah dan naik ke Atas sana!
Ya, menggenggam dan meremas 2 gundukan milik emily.
Sangat Pas di tangan besar Dylan.
Emily memejamkan matanya membuat hatinya yakin jika ia yakin dan sangat yakin melakukan ini dan dalam keadaan sesadar mungkin.
Ia menepis pikiran jeleknya mengenai dylan.
" hhh.. " lenguhan tertahankan lolos dari mulut emily yang menikmati 2 gundukan miliknya di remas oleh dylan.
Dylan membalikkan tubuh Emily dan Mereka saling memandang, Tatapan mereka menghujam Lembut.
Baju emily sudah tak serapi tadi karena sikap dylan yang sedikit nakal.
" aku bertanya-tanya dalam hati, apa aku menyukaimu atau tidak dan aku belum menemukan jawabannya, tapi satu hal yang pasti, aku Tak Bisa dalam sehari tak melihatmu emily " ujar dylan mampu membuat emily yakin dengan perasaannya.
Dylan mengelus Pipi kiri emily dengan lembut.
Membuat emily merasakan sensasi Erostis malam ini.
Jantung mereka berdebar kencang, saling merasakan deru nafas, dylan Mencium lembut bibir Mungil emily.
Entah siapa yang memulai tapi pagutan mereka menjadi liar, emily perlahan mulai membalas pagutan dylan.
Mereka saling bertukar saliva dan saling menjelajah di dalam sana, Dylan memagut Bibir emily dengan Satu tangannya meremas 2 belahan inti emily.
" hmmpp... " lenguhan Lolos dari Mulut dylan ketika merasakan emily menelan Saliva miliknya.
" Ternyata kau nakal juga " ujar dylan di sela pagutannya.
Gerakan Nakal emily malah semakin membuat dylan gila..
Sesuatu di bawa sana sudah siap siaga dan meminta pelepasan tapi dylan belum puas mencumbu Emily walaupun emily berwajah Frustasi.
" ahhh hh " Desah Emily merasakan Dylan mengerang menandai tanda kepemilikannya di bagian lehernya.
Hujan dan kilat yang menyambar membuat emily melupakannya dan tak takut lagi karena malam panasnya bersama Dylan.
Emily memekik ketika ciuman dylan turun ke belahan Inti miliknya.
Ini benar-benar nikmat dan aku tak memiliki tenaga untuk menghentikannya! Batin Emily.
Perlahan tapi pasti mereka tak lagi mengenakan sehelai benangpun, tubuh mereka terekspos dan Emily memekik ketika melihat d**a bidang dylan yang begitu indah.
Mata Dylan terpaku Oleh keindahan dunia yang ada di bawa tindihannya, sudah 5 tahun rasa ini tak pernah hadir dan ia baru merasakannya bersama emily.
Semakin hujan Dan kilat menyambar Semakin gila pula keduanya, saling memagut dan saling mengisap penuh kelembutan.
Oh tuhan.. kenapa ini nikmat sekali! Batin emily.
Tubuh Emily menggeliat menahan rasa nikmat, Irama jantungnya sudah berubah labil sejak tadi.
Sentuhan demi sentuhan Dylan membuat Emily sangat merasa nikmat begitupun dylan yang sudah siap melakukan tugasnya.
Gairah mereka benar-benar meluap.
Dylan kembali memagut bibir Emily yang sejak tadi merasakan betapa nikmatnya setiap sentuhan dylan.
Perlahan tanpa melepas pagutan dylan menyatuhkan mereka, mencoba menembus penghalang tipis yang benar-benar tak mudah di Tembus.
Emily mengernyitkan dahinya merasakan sakit dan perih secara bersamaan walaupun ini adalah kedua kali mereka melakukannya tapi emily masih merasakan perih dan sakit luar biasa tapi bisa di tepisnya karena kenikmatan.
" aachhhh...." lenguhan Emily tertahan..
" tahan sayang, please tahan ya... " ujar dylan sambil terus memompa Emily.
Sebutan kata sayang Dylan mampu membuat emily Menahan sakit dan perihnya.
" Ahhh dylan... Dylan " Desah emily...
" oke sayang, mendesahlah terus mendesah " Ujar Dylan sembari mempercepat gerakannya.
" arrrgghh.... " ujar Dylan memecah keheningan dan melawan suara hujan yang sejak tadi mengguyur pusat kota Manhattan.
Dylan sangat susah menembus Penghalang tipis dan membuatnya susah memasukkan miliknya.
Pelan tapi pasti akhirnya milik Dylan masuk sampai bagian terdalam emily.
Setitik bening mengalir dari mata emily.
Dylan mencium air mata emily karena ia tau bagaimana perihnya itu.
" tahan sayang ya... aku akan bergerak sepelan mungkin " ujar dylan memulai gerakan pelan tapi pasti..
Pelan..pelan dan Gerakan dylan pelan tapi pasti.
Emily memekik mencengkeram Leher Dylan.
Milik Dylan terasa memenuhinya di dalam sana, sangat perih dan benar-benar perih.
Air mata tak pernah berhenti mengalir, tapi ia harus menahannya.
Wajah Emily benar-benar menunjukkan rasa sakit luar biasa.
Lenguhan nikmat beberapa kali lolos dari mulut Emily, berusaha merasakan sakit bercampur nikmat di dalamnya.
" tetaplah mendesah sayang, please " ujar dylan.
" aaaaaahhh Dylan... " Desah emily dengan menerkam punggung dylan.
Gerakan Dylan semakin liar mencoba saling menyalurkan kenikmatan.
" aahhhh Dylan...Please... " badan Emily gemetar karena ia hampir mencapai puncaknya.
Dylan menggerakkan Pinggulnya semakin intens saja dan menusuk semakin dalam.
" aaarrrghh... i love you emily, You're mine " ujar dylan memecah heningnya kamar hanya ada suara hujan yang semakin deras saja.
Dylan menusukkan sisa-sisa kenikmatan itu kedalam rahim Emily.
Dylan mencium Puncak kepala emily, Dan Bibir mungil emily tanpa melakukan pelepasan.
Dylan merasakan Nafas Emily ngos-ngossan karena saking lelahnya.
" makasih sayang, I Love you " 3 kata yang mampu membuat emily mengerjap, membuat emily sadar dari kenikmatan yang ia rasakan, merasakan 3 kata itu tepat masuk kedalam lubuk hatinya yang paling dalam dan mengukirkan nama dylan di dalam Hatinya.
Baru saja dylan merasa bingung dengan perasaannya ternyata melakukan hal panas bersama emily membuatnya mendapatkan jawaban yang ia cari selama ini.
Emily tersenyum " Love you To Dylan " ujar emily yang masih mengeluarkan setitik bening mengalir di wajahnya.
Dylan kembali mengecup mata emily yang mengeluarkan air mata.
" sekarang kita lepas sama-sama " ujar dylan sembari melepas miliknya dan berguling Ke samping emily.
Sisa sisa kenikmatan itu membuat emily melenguh karena menerima pelepasan Dylan.
Dylan memeluk emily erat dan menutupi tubuh mereka mengenakan selimut yang tadi emily pakai untuk berlindung dari hujan.
" sekarang tak apa-apa kan ? " tanya dylan.
Emily mengangguk.
Dylan mengecup punggung telanjang emily.
" berbaliklah kesini " ujar dylan.
Emily berbalik dan menghadap Dylan yang kini menatapnya.
Dylan menarik emily kepelukannya dan membiarkan emily memakai lengannya sebagai bantal dan merapatkan emily kedada bidannya, ia jelas merasakan deru nafas Emily yang menghembus kedadanya.
Dylan mengelus lembut Rambut emily dan tubuh telanjang mereka masih saling bergesek dibalik Selimut.
" kau lapar ?" Tanya dylan.
Emily mengangguk
" aku benar-benar lapar dylan " ujar emily.
" baiklah akan ku buatkan sesuatu yang enak special untukmu " ujar dylan.
Emily mengangkat wajahnya dan melihat wajah dylan yang kini menatapnya.
Emily mengangkat kepalanya dan mengecup Bibir dylan sekilas dan kembali ke posisinya awal memeluk erat dylan dan menghembuskan nafasnya di d**a bidang dylan.
"Jangan memancingku, kita baru selesai loh " ujar dylan.
Tuhan, aku bahagia dan senang dengan perubahannya semoga tak hanya malam ini saja! Batin emily.