Pagi yang indah saat aku dan pak Rahmat suami baruku berjalan mengelilingi komplek. Udara yang sejuk mencumbui setiap centi kulit kami. " Nanti saat aku pulang, aku akan bilang pada istriku tentang pernikahan kita. " Jangan. " Cegah ku cepat. " Kenapa Rahma? " " Pokok nya jangan, aku mau kita begini saja. " " Tidak bisa Rahma, aku benar-benar ingin menjadikan diri mu istri sesungguhnya tidak main-main " Ucap nya di antara jalan pagi kami " Pokok nya jangan, " Aku enggak mau kebersamaan kita yang indah ini justru nanti akan terganggu setelah pertemuan dengan beliau" " Maksud nya apa? " " Beliau akan cemburu dan akan menghalangi semua keinginan kita " Kata ku mencoba memberikan alibi cerdas untuk pintanya. Aku sungguh tidak ingin pak Rahmad bercerita pada istri nya. Saat pertem