Tania menunggu dengan resah di sebuah kafe di mana ia duduk bersama Rena yang sedang sibuk di atas high chair yang ada di restoran tersebut. Tania mengubah tempat ia janji bertemu dengan Gadis Magang sebelumnya karena Rena terpaksa harus dibawa. “Bu … mik!” cicit Rena tampak kehasuan setelah selesai makan buah tanpa saus salad yang Tania pesankan untuk balita itu. Tania menyodorkan botol ASI yang masih hangat itu ke mulut Rena. Balita itu terkekeh senang. “Jangan rewel ya, Sayang. Ibu mau ketemu temen dulu.” Rena hanya menatap Tania dengan tatapan menggemaskan sambil terus menyesap botol susunya. Tak lama kemudian, seseorang yang ditunggu itu pun tiba dengan napas yang sedikit memburu. Tampak tergesa menemui Tania yang memang sudah menunggu lebih lama dari jam yang ditentukan untuk b