Antara Prinsip dan Hasrat

1226 Kata
Nara bersenandung kecil memasuki villanya. Hatinya berbunga-bunga merasakan ciuman yang sudah hampir sepuluh tahun tidak dia rasakan. Alex adalah lelaki kedua yang menciumnya. Ciuman pertama Nara, dia lakukan saat kuliah di Sydney dengan teman satu jurusan, seorang lelaki yang juga bisa membuat hatinya berdebar, seorang pria asal Kalimatan bernama Jeremy. Mereka berdua jatuh cinta dan pacaran selama tiga bulan, tapi bulan keempat mereka putus, karena perbedaan prinsip. Jeremy menginginkan hubungan suami istri saat mereka masih berpacaran sedangkan Nara tidak bisa memberikannya. Nara masih terikat prinsip-prinsip dasar yang diajarkan ibunya untuk tidak melakukan hubungan suami istri sebelum pernikahan dan Nara memegang teguh semua ajaran ibunya, tidak pernah terpengaruh sedikitpun meskipun semua teman-temannya sudah pernah melakukan hubungan seksual dengan pacar mereka. Saat di tanya oleh teman-temannya, Nara hanya menjawab, dia tidak ingin mengecewakan ibu dan ayahnya yang sudah memberi kepercayaan yang begitu besar kepada dirinya, seorang wanita dari kota kecil paling ujung Indonesia untuk kuliah di luar negeri. Setelah pulang kuliah, Nara tidak pernah berpacaran lagi, dia sibuk membesarkan Minara Samudra Fishing dan tanpa disangkap-sangka saat usianya menjelang 30 tahun beberapa bulan lagi, Nara merasakan lagi debaran di hatinya dengan seorang lelaki antah berantah yang sama sekali, lupa asal usulnya, lupa keluarganya, lupa statusnya bahkan namanya saja dia lupa. Untung ada tattoo di dekat leher nya dengan tulisan Alexander, dan Nara memutuskan memanggilnya Alexander, padahal mungkin saja itu bukan namanya. Mungkin saja itu nama anaknya, nama ayahnya atau bahkan nama kakeknya, atau jangan -jangan itu penggabungan nama istrinya dan nama dia Alena dan Xander. Oh No…. Pemikiran itu membuat Nara menggeleng-gelenggkan kepalanya sambil cemberut. “ Kamu kenapa Nara? Tadi saat masuk, wajahmu berseri-seri, eh kemudian berubah secepat kilat menjadi gelap layaknya langit yang akan turun hujan.” Kata Minarni pada anak perempuannya. “ Nggak apa-apa, Ma.” Elak Nara “ Jangan bohongi mama !.” “ Benaran, nggak ada apa-apa” Nara masih mencoba mengelak mengungkapkan rasa resah di hatinya, dia lalu berusaha mengalihkan pembicaraan “ Mama kakinya, masih sakit? Sudah bisa dipakai untuk jongkok kah?” “ Jongkok belum bisa, kata dokter fisioterapinya mungkin tiga bulan lagi kalau mama rajin fisio, baru bisa dipakai buat jongkok. Tapi kalau jalan uda okay kok. Bukan kaki mama kan yang kamu khawatirkan. Mama tahu, apa yang membuatmu gundah” Kata Minarni sambil duduk di meja makan “ Apa?” Tantang Nara, ikutan duduk, sambil mencomot pisang goreng yang tersedia di meja makan. “ Alex kan?” Kata Minarni tersenyum “ Kok mama tahu?” Nara memandang mamanya dengan mata terkejut “ Mama ini ibumu, Nara. Seorang Ibu selalu tahu apa yang membuat gundah anaknya. Sejak Alex tinggal di sini, wajahmu selalu berseri-seri, apalagi kalau kalian lagi berduan. Matamu itu selalu berbinar-binar saat menatap Alex, seakan-akan tidak ada lagi lelaki di dunia ini, selain Alex." Nara tersipu dan memutuskan menceritakan semua kejadiaan di kapal tadi. Minarni mengangguk-anggukkan kepalanya tanda memahami, lalu sambil tersenyum lembut dia berkata “ Mama tahu gimana rasanya hati yang berdebar saat bersama seorang pria.” “ Mama pasti berdebar saat berdekatan dengan papa.” Kata Nara “ Bukan!” Kata-kata itu membuat Nara mengangkat kepalanya “ Jadi dengan siapa? Pasti dengan pacar mama yang dulu ya?” Tanya Nara dengan alis berkerut. “ Iya, dengan pacar mama yang wajahnya sangat mirip dengan Alex.” Kata Minarni tenang. Dia memang memutuskan untuk menceritakan kisahnya pada Nara, agar hati Nara siap apabila ada hal yang terjadi yang tidak sesuai dengan harapan Nara. “ Jadi mama tidak pernah merasakan ada debaran pada papa, jadi mengapa mama bersedia kawin dengan papa? Kasihan dong papaku tidak merasa dicintai oleh istrinya.” Kata Nara semakin cemberut. “ Papa kamu lelaki yang sangat baik, penuh tanggung jawab dan sangat mencintai keluarganya. Mama memang tidak merasakan debaran saat bersama papamu, tapi itu tidak berarti mama tidak menyayangi papamu, mama tetap sangat menyayangi papamu dan selalu berusaha menjadi istri yang terbaik untuknya. Kamu seharunya mengerti apa yang mama katakan, karena kamu juga selalu bilang akan menikah dengan seseorang yang membuat hatimu berdebar. Tapi mama tidak bisa menikah dengan pacar mama dulu, karena kakekmu tidak menyetujuinya. Waktu itu dia berjanji akan kembali satu tahun lagi, setelah mengumpulkan cukup uang, tapi ternyata dia tidak kembali, karena kapal tempatnya bekerja di terjang ombak dan tenggelam, sejak itu mama tidak pernah mendengar kabar darinya lagi. Setahun kemudian, saat mama menyelesaikan SMA, mama menikah dengan papamu yang berbeda usia 8 tahun dengan mama. Dua tahun kemudian, kamu lahir dan mamapun mulai melupakan Bentara sampai kamu membawa Alex dan mama sangat terkejut melihat wajahnya yang sangat mirip Bentara, bahkan suaranya aja sangat mirip” Kata Minarni dengan air mata mengambang di matanya. “ Nama pria yang membuat jantung mama berdebar itu Bentara?Mama yakin dia sudah mati?” Tanya Nara lembut, dia sangat mengerti mamanya. Pasti ada sudut kosong di hatinya yang masih berisi nama Bentara, meskipun dia sudah menjadi istri dari papa. Karena Bentara pergi meninggalkan mama tanpa kata-kata. Ibaratnya kisah mereka tidak ada tanda titik, masih dengan tanda koma, itu yang membuat hati mamanya sedih. Mamanya harus ada closure atau proses terakhir atau penutup saat memutuskan hubungan , baru mamanya bisa menghapus relung kosong dalam hatinya yang masih berisi nama Bentara. “Nara..” Panggil Minarni membuyarkan lamunan anak perempuannya. “ Mama menceritakan kisah mama kepada dirimu, agar kamu menyiapkan hatimu. Tidak semua keinginan kita bisa tercapai. Kamu memang menginginkan menikah dengan seorang lelaki yang bisa memberimu debaran, tapi belum tentu itu bisa terjadi. Apakah kamu sudah siap, kalau ternyata saat Alex mengingat semuanya, dia bukan seperti lelaki yang kamu harapkan?” “ Dalam hal apa misalnya?” Tanya Nara pada mamanya, sebenarnya dia tahu maksud mamanya, tapi dia ingin mamanya mengungkapkan tentang lelaki yang dia harapkan. Apakah menyangkut harta atau masa lalu kelam. “ Mama tahu kalau untuk harta,kamu pasti tidak peduli, karena kamu mempunyainya. Bagaimana kalau dia seorang buronan ?” “ Aku juga tidak peduli. Kalau dia buronan, aku akan menyuruh Alex menyerahkan diri dan aku akan menunggunya selama dia menjalani hukuman. Tapi aku yakin, Ma, dia bukan buronan malah yang paling aku takutkan adalah dia sudah mempunyai istri dan anak.” Kata Nara pelan “ Nah, kalau itu yang terjadi, kamu bagaimana?” Tanya Minarni pelan pada anaknya. “ Kalau sebelum satu tahun, dan selama kami belum menikah , Alex ternyata ingat kalau dia sudah beristri. Aku akan melepaskannya kembali kepada istrinya, meskipun hatiku sakit tapi pasti aku akan sanggup melewatinya dengan segala kesibukanku.” Kata Nara dengan tekad kuat. “ Kalau dia ketahui setelah kalian menikah? Bagaimana?” Desak Minarni, ingin tahu pemikiran anaknya. “ Aku masih belum memikirkannya , Ma. Aku memutuskan untuk menjadikan Alex pacar aja baru beberapa jam yang lalu. Bisakah mama memberiku waktu menikmati debaran hatiku ini dulu dan merasakan bagaimana mencintai dan dicintai oleh seorang lelaki? Aku janji akan memikirkannya.” Kata Nara dengan mata penuh harap Minarni tersenyum “ Baiklah sayangku. Mama percaya pada semua keputusanmu. Kamu sudah dewasa. Nikmatilah dulu masa-masa ini. Tapi ingat jangan kebablasan. Tetap ingat pesan mama untuk, tidak berhubungan suami istri sebelum nikah. Jaga kesucianmu hanya untuk suamimu dan persembahkan milikmu yang paling berharga itu pada suamimu seorang.” “ Meskipun seperti mama yang menyerahkan keperawanan kepada lelaki yang tidak mama cintai?” Tanya Nara karena di usianya sekarang ini, dia tidak yakin lagi bisa memendam hormonnya yang bergejolak bagai ombak di laut saat Alex menciumnya tadi. Minarni terdiam, tidak tahu bagaimana harus menjawab anaknya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN