Alex keluar dari ruang bawah kapal sambil membawa kotak obat, dia sesegera mungkin naik kembali ke atas untuk mendengar apa yang dibicarakan oleh Nara dan Ananta. Apakah Ananta akan melarang Nara berpacaran denganku? Apakah Ananta akan mengungkapkan cintanya pada Nara sehingga membuat Nara goyah dan beralih mencintainya. Ada perasaan tidak nyaman dalam diri Alex terhadap Ananta dari dia pertama kali datang ke Pulau dari rumah sakit, Ananta tidak pernah ramah pada dirinya. Dia selalu menatap Alex dengan mata setajam elang apalagi kalau Nara dan Alex berdekatan, mata Ananta seperti mengeluarkan bara api yang siap membakar Alex dalam sekejap.
Tapi semua perasaan tidak nyaman itu luruh ketika Alex mendengar percakapan antara Ananta dan Nara. Alex diam , bersembunyi dari balik kota Styrofoam sambil mendengarkan percakapan itu.
“ Anta , aku harap kamu merestui , hubunganku dan Alex. Aku memang tidak mengenal Alex sebaik aku mengenalmu. Aku juga takut dia adalah pria yang sudah beristri, tapi perasaan itu tidak bisa kutolak, makanya aku bilang ke Alex, aku dan dia akan jalani satu tahun dulu ke depan, kalau dalam satu tahun, dia masih belum mengingat tentang siapa dirinya dan dalam satu tahun tidak ada kabar dari interpol di Malaysia, maka aku akan mengurus Alex menjadi warga negara Indonesia dengan pernikahan agar dia mempunyai status yang jelas dan bisa mendapatkan identitas baru.”Nara berkata
“ Dan kalau ternyata sebelum satu tahun ternyata dia adalah pria beristri, kamu harus bagaimana?”
“ Aku akan melepasnya dan mengembalikan Alex pada pemiliknya, meskipun pasti aku akan sakit hati, tapi sejak aku mengambil keputusan untuk memberi kami waktu satu tahun, aku sudah berjanji pada diriku sendiri, agar tidak terlalu mencurahkan seluruh hatiku pada Alex, aku sudah mempersiapkan hatiku dulu agar rela melepas kalau ternyata setelah satu tahun dia adalah pria beristri.”
“ Kalau dia criminal? ”
“ Aku tidak peduli. Aku tetap akan mencintainya. Kalau dia criminal,aku akan membuatnya berubah menjadi orang baik .” Jawaban Nara membuat hati Alex menghangat dan membuat mata tajamnya melembut.
“ Kalau dia itu miskin dan tidak punya apa-apa.?” Tanya Ananta
“ Lebih tidak peduli lagi. Aku akan membuatnya menjadi pria yang memiliki segalanya. Dan aku sangat mampu untuk itu.” Kata Nara dan Alex tersenyum simpul mendengar suara penuh canda dari Nara.
Aku sangat mencintai wanita ini. Apapun yang terjadi aku akan mempertahankannya. Bila memang aku sudah beristri, aku akan menjadikannya istri keduaku. Aku tetap ingin bersamanya.
Alex bertekad dalam hati.
Tapi apakah semua itu mungkin? Bagaimana aku bisa begitu yakin, kalau aku sanggup menghidupi dua istri, kalau pekerjaanku hanya pekerja kasar di kapal Nelayan. Sekarang aku sama sekali lupa siapa diriku dan apa pekerjaanku, bagaimana mungkin aku berani memperistri Nara dan menjadikannya istri kedua. Aku ini sungguh gila. Ah.. lebih baik aku tidak memikirkan semua itu sekarang, aku akan menjalaninya seperti permintaan Nara, dalam satu tahun ini, kalau aku tidak ingat siapa aku dan tidak ada kabar dari Interpol Malaysia seperti yang diyakini Nara sebagai tempat ku berasal, maka kami akan menikah dan aku akan menjadi warga negara Indonesia.
Dengan pikiran seperti itu, Alex keluar dari tempat persembunyiannya bertepatan dengan Ananta yang tertawa terbahak-bahak saat mendengar Nara berkata
“ Silahkan. Tapi jangan kau tonjok lagi wajah ganteng pacarku ya.”
Lalu Alex menimpali
“ Ada yang mau menonjokku?”
Nara dan Ananta berpaling, lalu mereka berdua tersenyum pada Alex. Sekarang mata Ananta tidak lagi bersorot tajam seperti Elang, sudah lebih lembut saat dia memandang Alex.
“ Sini Lex, biar kuobati bibirmu.” Kata Nara
“ Maafkan aku Lex.” Kata Ananta seperti pria sejati.
Alex menepuk bahu Ananta sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya tanda Ananta tak perlu minta maaf, Lalu Alex mengambil tempat duduk di sisi kiri Nara sehingga Nara kini duduk di tengah kedua lelaki itu.
Perlahahan Nara mengoleskan obat Kenalog, ke sudut bibir Alex yang berdarah
“ Lex, sepertinya kamu belajar capoeira deh, tadi aku lihat gerakanmu saat menghindar dari tonjokanku, adalah gerakan capoeira.” Kata Ananta
“ Oh ya? Aku tidak ingat sama sekali. Tadi itu refleks aja keluar dari tubuhku.” Kata Alex
“ Sepertinya hanya otakmu yang lupa, tapi refleks tubuhmu untuk apa yang sudah kamu pelajari, pasti kamu tidak lupa, seperti kamu yang bisa mengemudikan kapal dan kamu juga bisa mengendarai mobil jeepku.” Kata Nara
Alex mengangguk-anggukkan kepalanya.
“ Kamu benaran tidak ingat apa-apa?” Tanya Ananta
“ Ngak ada yang kuingat, otakku terasa kosong melompong, yang ada di ingatan ku saat aku membuka mata dan melihat Nara yang berjongkok di sampingku. Hanya itu titik awal ingatanku, saat ini” Kata Alex
“ Atau adakah makanan atau bau-bauan atau apapun yang membuatmu ingat tentang masa lalumu? Tanya Ananta
Alex berkata pelan sambil menghela nafas “ Sebulan ini, aku mencoba mengingat-ingat, tapi setiap aku mencoba mengingat, kepala ku sakit dan aku kembali hanya bisa mengingat kejadiaan saat Nara membungkuk di hadapanku, tidak ada ingatan lainnya. Aku benar-benar merasa kosong.”
“ Udah-udah, jangan dipaksa untuk mengingat dulu. Kata Septi juga gitu, makin dipaksa kepalamu akan sakit. Jadi biarkan saja, otakmu itu sedang letih, jadi biar dia berisitirahat dulu. Nanti kalau dia sudah membaik, pasti syaraf-syaraf di otakmu itu akan nyambung semua.” Kata Nara sambil berdiri karena kapal mereka sudah memasuki Pulau Nara.
“ Aku turun dulu. Kalian kalau mau bicara sebagai sesama lelaki yang baru siap bertarung. Bicaralah. Tapi ingat, jangan saling tonjok lagi ya. Kalian berdua adalah lelaki yang sangat aku sayang. Jadi jangan buat aku sedih, melihat kalian berantem seperti tadi.” Kata Nara tegas dan melompat turuh dari kapal.
Alex dan Ananta mengangguk, mereka juga berdiri, sambil membantu Pak Nahkoda menambatkan kapalnya di dermaga.
Sambil mengangkat kardus-kardus Styrofoam turun dari kapal untuk di taruh di cold storage. Ananta bertanya pada Alex yang berjalan di sampingnya
“ Lex, kamu mencintai Nara bukan karena ingin balas budi atau karena hanya ada dia yang ada di otakmu saat ini?”
“ Nggak. Aku mencintai Nara bukan karena alasan-alasan itu.”
“ Jadi?” Tanya Ananta sambil memicingkan mata
“ Hatiku berdebar, setiap melihat Nara. Debaran yang benar-benar membuatku menggila. Aku memang lupa tentang siapa diriku, tentang masa laluku, tapi perasaan di hatiku ini tidak pernah aku rasakan. Debaran di hatiku ini seperti gerakan reflek dalam tubuhku saat melakukan gerakan capoeira yang kamu katakan tadi. Setiap memandang Nara, hatiku berdebar, yang aku tidak tahu mengapa bisa terjadi. Aku hanya ingin tetap di dekatnya. Makanya tadi aku hanya bertanya pada Nara, bolehkah aku tetap tinggal di pulau ini bersamanya, tapi ternyata, Anta. Aku sungguh senang sekali.” Kata Alex tertawa bahagia.
“ Iya.. Iya.. Aku tahu, Nara uda cerita kalau dia yang mengungkapkan kepadamu , kalau dia jatuh cinta padamu.”
Alex mengangguk kuat-kuat sambil tersenyum lebar.
“ Lex, aku harap kamu tidak menyakiti Nara. Dia wanita baik yang sangat aku sayangi. Dari dulu dia selalu mengatakan, ingin menikah dengan seorang lelaki yang bisa membuat hatinya berdebar. Dan setelah sekian lama, dia menemukan debaran itu pada dirimu. Jadi jangan permainkan Nara. Apapun yang terjadi nanti, berjuanglah untuk tetap ada di sisi Nara. “ Kata Ananta
“ Aku berjanji Anta. Aku memang tidak tahu apa-apa mengenai diriku saat ini. Tapi kalau suatu saat nanti, aku ingat dan ternyata aku sudah beristri, aku bertekad akan tetap ada di sisi Nara. Mungkin dengan membagi diriku ini untuk dua wanita.”
“ Kamu pikir Nara mau?”
“ Aku tahu dia pasti tidak mau. Dia juga bilang, dia akan merelakanku. Kalau ternyata sebelum aku dan dia menikah, aku telah beristri. Tapi kalau kami sudah menikah, tentu lain jalan ceritanya. Jadi aku berharap aku tidak ingat siapa diriku setahun ini dan tidak ada kabar dari interpol mengenai diriku. Aku memang egois mengatakan hal ini. Tapi bukankah , laki-laki harus egois kalau menyangkut perempuan yang dicintainya.?” Kata Alex tegas.
Ananta hanya mengangguk. Memang seorang lelaki harus egois saat dia jatuh cinta, dia hanya ingin wanitanya untuk dirinya sendiri.
Alex itu pasti lelaki tegas dan pemimpin di masa lalunya. Mengapa dia bisa memikirkan kata-kata Lelaki itu harus egois kalau menyangkut wanita yang dicintainya. Hanya pria-pria dengan mental pemimpin yang bisa mengatakan hal setegas itu. Aku aja tidak sanggup mengatakannya.
Ananta merenung dalam hatinya. Ananta bertekad bila dia jatuh cinta lagi pada seorang wanita, dia akan bertindak seperti Alex yang tidak ragu-ragu mempertahankan cintanya.