Bulan Madu

1144 Kata
"Khayla, bangunlah! Ayo kita pulang sekarang, kamu sudah bebas dari hukuman. Ikutlah Daddy!" Dylan mengajak Khayla pulang. "Bohong, bilang saja kamu mau berangkat bulan madu bersama Mama. Aku tidak suka kamu tidur dengan Mama, Dad." Khayla mengembungkan pipinya karena dia cemburu. "Aku tidak akan tidur dengan Mama baru kamu," jawab Dylan. "Daddyku Sayang, mulai saat ini kemanapun kamu pergi aku harus ikut. Aku tidak mau kamu bulan madu sendirian." Khayla juga tidak mau jauh dari Dylan. "Kamu sekarang kekasih Daddy-mu, jadi kamu boleh ikut Daddy bulan madu. Daddy kamu ini berusia 34 tahun dan kamu 18 tahun, Daddy agak sedikit tidak percaya diri." Dylan memeluk erat gadis itu. "Aku harus ikut kamu kemanapun Daddy pergi karena aku tidak malu dengan umur Daddy. Aku milik Daddy dan Daddy juga milikku." Dylan dan Khayla mandi lalu makan pagi bersama, setelah itu mereka berdua langsung pulang. Khayla pagi itu diantarkan kuliah seperti biasanya. Khayla bilang pada Mama barunya, dia tiga hari ini tidur di rumah temannya karena ada tugas dari Dosen. Aulya sama sekali tidak curiga padahal suami dan putri angkat suaminya padahal mereka berdua nyatanya menginap di hotel selama tiga hari. Khayla sendiri membolos kuliah akibat kecemburuan Dylan. Dylan juga memesan bikini untuk gadisnya cantik karena dia akan ikut bulan madu. Dua hari telah berlalu, di hari minggu mereka akan berangkat ke pulau pribadi mereka di luar Jawa. Mereka naik kapal pesiar milik Dylan karena rencananya berlibur di kapal pesiar lalu menuju ke pulau pribadi milik Dylan. Dia juga mengajak rekan kerjanya karena disana Dylan ada meeting penting yang mengundang semua pemegang saham di perusahaannya untuk ikut. Dylan sekarang sudah berada di kapal pesiar dan akan segera mengadakan pesta bikini karena wajib membawa pasangan. Dylan memberikan bikini yang dia beli untuk Khayla. Khayla selama ini tidak tahu kalau pesta orang dewasa harus memakai bikin seksi. Khayla yang polos menuruti permintaan Daddy angkatnya. Aulya juga sudah memakai bikini dan dia juga mengobrol dengan tamu bisnis suaminya. "Nikmati saja pesta bikin ini. Semuanya harus bersenang-sranang. Renang dan pesanlah makanan atau alkohol yang kalian suka. Semuanya bebas renang di kolam renang yang ada di kapal ini dan 5 hari lagi kita akan ke pantai dan berlibur pulau pribadiku," kata Dylan di depan semua orang yang hadir dan ikut ke dalam rombongan bulan madunya. Semuanya berlangsung sangat meriah pesta bikini, juga memanggil DJ terkenal dan mereka menari berjoget bersama. Minum alkohol juga dan semuanya meriah karena merasakan bulan madu Dylan. "Kamu paling Royal Tuan Dylan. Nikmati semua ini dan kita mabuk juga," jawab rekan bisnis dan anak buah Dylan. Mereka saling bermesraan dan berenang di kapal pesiar tersebut. Kolam renang yang luas membuat Dylan bisa bersembunyi dan menarik Khayla ke sebuah kolam renang di kapal pesiar yang sepi. Aulya tidak tahu karena selama ini hanya Dylan yang tahu posisi kolam renang yang rahasia. Kolam renang punya Dylan itu tertutup dan berada dalam sebuah kabin yang berbeda. "Gadisku, kamu wanita paling cantik dan polos yang aku temui. Aku beruntung jadi kekasih kamu," bisik Dylan yang saat itu langsung mencium Khayla. "Sayang, apa kamu lupa aku ini putri angkat kamu?" balas Khayla. "Ayo berenang di sini dan aku ingin kamu pakai bikini itu sambil memelukku. Aku suka kamu yang seksi dan vulgar begitu." Dylan memberikan bikin lagi pada Khayla yang lebih seksi daripada yang tadi. "Apa? Dad, kamu sangat m3sum." Dylan tidak hanya berenang dan menghindari pesta bikini itu. Pria itu memang sengaja mengajak Khayla ke kolam pribadinya karena fantasi dia ingin bercinta dengan Khayla di kolam renang di kapal pesiar. Dylan sudah mabuk cinta oleh gadis yang umurnya beda 16 tahun dengannya. Dylan memaksa Khayal bercinta di pinggir kolam renang. "Aku tidak sangka kalau kamu itu begitu m***m. Kenapa kita harus melakukannya di kolam renang?" tanya Khayla. "Itu karena aku ingin melihat tubuh kamu yang m***m di bawaku dan latar belakangnya kolam renang." Dylan mulai mencium dan membelai bagian inti gadis yang ada didepannya. "Sakit, Kenapa selalu kasar? Dad, jangan! Kamu itu sudah dewasa kenapa tidak bisa pelan? Aku malu kalau kita bercinta disini." "Aku mau kamu lagi dan aku tidak akan pernah puas kalau sekali. Apa kamu bisa memuaskan aku?" tanya Dylan. "Apa kamu sudah sering dengan wanita lain bercinta? Aku tidak tahu aku hanya gadis muda tapi kamu sangat pengalaman. Seharusnya kamu pantas menjadi Omku, aku takut kamu bercinta dengan Naura lain." Khayla yang saat itu sudah lelah terlihat wajahnya begitu sedih. "Lest go baby. I like your body because sexsy girl. You verry beautiful, you is my live," bisik Dylan sambil dia mempercepat gerakannya. "I love you Daddy," jawab Khayla. Dylan sudah klimaks, lalu dia mandi di kamar mandi di dekat kolam renang. Hari itu pesta bikini begitu nikmat bagi Dylan dan Khayla, mereka lupa kalau Aulya sedang menemui rekan bisnis Dylan. Saat itu Aulya juga digoda oleh rekan bisnis Dylan yang sudah lama memang mengincar Aulya. "Suami kamu pasti malas bercinta dengan kamu, makanya dia mengadakan pesta bikini ini untuk rekan kerjanya. Apa kamu mau ikut bersamaku?" tanya Edgar rekan bisnis Dylan. "Kamu mau kemana? Boleh saja mau ajak aku jalan-jalan di kapal pesiar ini?" tanya Aulya. "Ke kamarku apa kamu mau? Aku tahu kamu hanya menikah karena bisnis dengan Dylan. Aku tahu Dylan itu tidak suka gadis yang tidak perawan, apalagi modelan pengusaha yang mandiri seperti kamu," ucap Edgar. "Kamu kenapa bisa tahu?" tanya Aulya. "Dylan itu tidak suka wanita bekas orang lain. Apa kamu mau balas dendam ke suami kamu yang hanya mau sama dengan wanita yang masih perawan?" tanya Edgar. "Caranya bagaimana? Aku tidak perawan karena aku di lecehkan oleh photographer waktu pemotretan dulu dan aku bukan wanita yang seenaknya saja tidur dengan sembarang pria," tegas Aulya. "Tidur denganku dan aku akan membuat kamu merasa enak," kata Edgar yang saat itu sudah menarik dan membawa Aulya masuk ke kamar villa lain. Saat itu Aulya dipaksa Edgar dan mereka bercinta. Aulya yang memang tidak pernah bercinta lagi setelah dengan pria lagi setelah dilecehkan, dia mulai menikmati malam panas itu bercinta dengan pria lain. "Malam itu tidur di kamar ini. Aku akan memuaskan kamu dari pada suami kamu itu," ujar Edgar. "Aishh... Sudah terlanjur dan aku tidak pernah sekamar dengan suamiku. Tentu, puaskan aku malam ini dan rahasiakan dari suamiku." mereka berdua bercinta di kamar yang mewah di kap pesiar punya Dylan. Dylan mengajak Khayla ke kamarnya di kabin yang berbeda dengan Aulya tanpa sepengetahuan semua orang. Dia ingin tidur dengan gadisnya itu. Mereka saling mencintai meskipun tahu hubungan mereka hanya sekedar ayah dan putri angkat. Tidak ada yang salah soal cinta yang salah itu nafsu ingin memilik satu sama lain. Jika mereka ingin menikah maka Dylan harus melepaskan Khayla menjadi anak angkatnya. Cinta mereka begitu rumit dan menggebu Saat ini mereka masih menikmati masa-masa indah ini tapi tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. "Khayla, apa kamu sekarang sangat mencintai Daddy kamu?" Dylan tiba-tiba bertanya mendadak pada Khayla saat mereka tidur diatas ranjang.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN