Bab 28. Diam Numa

1056 Kata

Dengan bantuan Hesti, Timo akhirnya bisa bertemu Morgan yang awalnya sama sekali tidak mau bertemu dengannya. Hesti memang pandai membujuk, siapapun akan luluh dengan bujukannya, termasuk Morgan. Hesti berhasil membujuk anak itu dan kini sudah duduk berdua dengan papanya di salah satu sudut ruang acara. “Apa kabarmu, Morgan?” tanya Timo. Meskipun Morgan tidak menunjukkan antusias, tapi dia senang bisa berdekatan. “Kamu lihat saja sendiri keadaanku,” jawab Morgan ogah-ogahan. Timo memahami sikap kasar Morgan, yang pasti masih mengingat kejadian di mana dia melihat Timo tidur bersama perempuan muda tanpa busana di dalam kamar hotel. “Kamu lebih kurus daripada sebelumnya.” “Siapa peduli.” Timo menghela napas panjang. “Aku sangat berharap kamu punya kehidupan yang lebih baik.” Bibir Mor

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN