Lusy mendadak tidak bisa berpikir jernih. Apa mungkin bos nya salah minum obat hingga lupa ingatan? Sudah sangat jelas ia memecat Andara dengan memberi perintah langsung pada HRD kemudian dengan tenangnya ia mengatakan Andara belum tanda tangan pemecatan dirinya sehingga dia masih terikat pada KG. “Lusy…apa kau masih mendengar suaraku?” suara Derek terdengar jelas memasuki telingan Lusy. “Masih Pak.” “Jangan lupa, tanyakan pada Andara kenapa pesan yang aku kirimkan belum juga dibalas, padahal sudah terlihat jelas kalau dia sudah membacanya. Jangan memakai alasan sibuk karena kalian semua sedang berlibur. Minta dia untuk segera membalasnya!” perintah Derek sebelum menutup sambungan jarak jauh tersebut. Senyum di wajah Derek begitu lebar. Ia dapat membayangkan w