Langkah Derek begitu cepat saat ia kembali ke kantornya. Lusy yang melihat kedatangan Derek sangat terkejut, siapa pun dapat melihat saat ini wajah Derek jauh dari kata ramah dan baik-baik saja. “Berikan aku data pribadi Andara!” perintah Derek dingin. Tidak mengerti, Lusy membuka cv Andara lalu memperlihatkannya pada Derek. Tanpa melepaskan tatapannya, Derek menghubungi nomor telepon yang ada di file tersebut. “Print!” perintah Derek singkat sembari menunggu sambungan telepon terhubung. “Halo selamat siang,” terdengar suara yang berasal dari telepon lain yang dihubungi Derek. “Selamat siang. Apa Andara sudah tiba di rumah?” tanya Derek langsung. “Andara, setahuku dia sekarang kembali kerja di KG. Maaf ini siapa?” “Aku pimpinan KG. Dia meninggalka