Fares menatap dalam pada Ayya yang sudah terlelap di bahunya, entah sudah berapa lama Ayya terlelap, Fares pelan-pelan berusaha membenarkan posisi Ayya, meluruskan kakinya dan berusaha membuat Ayya terlelap di pangkuannya. Lenguhan kecil dari Ayya saat Fares mengganggu tidurnya membuat pria itu meringis dan mengusap pelan puncak kepala Ayya. “Yang bener tidurnya, nanti badan lo sakit tidur sambil duduk.” Fares berbisik lirih, menatap lekat pada Ayya yang kini telah berhasil ia pindahkan, gadis itu kini tertidur di pangkuannya, hingga dia bisa melihat wajah Ayya lebih jelas. Waktu sudah menunjukkan dini hari, rasa dingin juga semakin mencekik, nyala api yang dibuat Fares juga sebentar lagi akan padam. Pria itu tidak bisa terlelap, seolah wajah damai Ayya dalam pangkuannya begitu menen
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari