“Serius, Oma?” tanya Mario dengan raut wajah yang tidak dapat dijelaskan. Sudah pasti senang karena itu, yang dia harapkan sejak pulang ke Indonesia dan pernikahannya terhambat lantaran kekurangan dokumen yang wajib sebagai persyaratan pernikahan tersebut. Tika menganggukkan kepalanya sembari tersenyum bahagia. “Vino, yang akan mengantarmu ke altar, Nak. Sebagai saksi kalau kamu sudah menjadi suami sah dari Rhea, wanita yang selama ini kamu cintai.” Mario mengangguk sembari mengulas senyum bahagia. “Thank you, Oma,” ucapnya lalu memeluk dengan erat tubuh neneknya itu karena rasa bahagia yang tak terkira. “Oma ambil dulu, dokumen-dokumennya.” Tika kemudian masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil dokumen milik Mario yang berhasil dikirimkan melalui kedutaan lalu diantar ke rumahnya.