Rhea menatap datar wajah Mario yang bisa-bisanya melarang dia untuk melepasnya. "Kenapa?" tanyanya kemudian. "Bukannya kamu sendiri yang sering meminta aku untuk melepaskan? Kenapa sekarang malah berubah pikiran?" Mario lalu mengusap wajahnya dengan pelan. "Aku memang meminta kamu untuk melupakan apa yang aku alami. Tapi, bukan berarti kamu tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Aku tidak mau menambah beban kamu, Sayang." Rhea lalu tersenyum miring. "Beban? Kamu anggap Kaisan adalah beban aku? Kalau aku mau punya anak lagi, bertambah lagi, beban yang harus aku lalui? Jadi, selama ini kamu menganggap Kaisan beban buat kamu?" Yang pada akhirnya Rhea pun salah paham dengan ucapan Mario tadi. Tidak seperti itu kenyataannya, tapi Rhea berpikir ke arah yang cukup jauh bahkan mengira