“Bi Nah aja yang bikinin, Bu,” ujar seorang staf pantry yang setiap hari memastikan ketersediaan makanan di ruangan ini mencukupi untuk kami semua. “Aku aja, Bi. Bi Nah makan aja. Nanti nasinya mekar ditinggal-tinggal gitu,” jawabku. “Kan aku udah bilang sama Bi Nah, jangan biasain ngelayanin kita-kita. Bi Nah itu staf di sini, tugas Bi Nah mastiin ruangan ini bersih, stok makanan cukup, juga ngurus konsumsi kalau kita ada meeting atau kedatangan tamu. Nanti kebiasaan, kita jadi pada manja!” Sengaja aku kencangkan suaraku, agar menarik atensi staf lain yang makan siang di sana. Bi Nah hanya mengangguk, lalu kembali ke kursinya untuk menghabiskan bekal yang ia bawa. Sementara aku, menuntaskan masakanku. Semangkuk ramyeon pedas membuatku terus menenggak air liurku sendiri. Kuletakkan m