27-LAPORAN INVESTIGASI KEDUA

2001 Kata

“Reina belum lapar. Tadi siang makan nasi pecal masih kenyang banget rasanya.” “Wah, nasi pecal. Enak banget pasti.” Reina tersenyum. Ia bertopang dagu, memerhatikan gue membuka kotak bekal yang baru saja gue hangatkan. Winter gini bikin malas keluar nyari makan bukan? By the way, komunikasi adalah kuncinya. Itu yang para senior LDR bilang ke gue saat hari pertunangan kami. So, gue dan Reina benar-benar berusaha mengakali jarak dan waktu ini sedemikian rupa. Contohnya seperti ini, makan bareng yang timing-nya di gue pas makan siang sementara di Reina pas makan malam. “Mas makan pakai apa?” “Tumis buncis daging giling. Sama nyeduh pop mie mini biar ada kuah-kuahannya.” “Ngga bawa lauk keringnya?” “Buat di rumah aja itu, humaira.” “Oh.” “Benaran kamu ngga makan?” “Ngga, M

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN