Saat Airin turun ke lantai bawah. Di ruang tengah duduk kedua orang tuanya, bersama Angga. "Aku sudah siap, Bang," ujar Airin pada Angga. Semua orang menoleh ke arahnya. "Tidak makan dulu sebelum pergi?" tanya Ziya. "Abang mau makan dulu tidak?" Airin bertanya pada Angga. "Terserah kamu saja, mau makan, atau tidak." Angga menyerahkan keputusan kepada Airin. Seperti yang sering Abinya lakukan pada uminya. "Dibawa saja, Mommy. Untuk makan malam," ujar Airin pada Ziya. "Ya sudah, Mommy masukkan rantang saja ya." Ziya beranjak masuk ke dapur. Airin duduk di sofa, di peluk lengan daddy nya. "Sekarang, Airin tidak bisa lagi sering-sering peluk lengan Daddy." Airin berkata manja. "Airin sekarang sudah menjadi seorang istri. Harus belajar lebih dewasa dalam bersikap, dalam berbicara, dan