Airin menunggu Angga. "Ayo!" Angga melangkah lebih dulu sambil membawa koper dan goodie bag. Angga berdiri di depan sebuah pintu, diambil kunci dari dalam tas yang di sandangnya di bahu. Angga membuka kunci pintu kamar itu. Angga membuka pintu kamar dengan lebar, mempersilahkan Airin untuk masuk lebih dulu. Airin melangkah masuk, ia pikir akan menemukan tempat tidur langsung yang terlihat, namun ternyata ada sofa berwarna hitam, meja, dan televisi yang tidak terlalu besar juga di dalam ruangan itu. Ada dapur kecil juga yang bersambung dengan ruang tamu. Angga masuk, lalu menutup pintunya. Kemudian Angga melangkah ke pintu yang ada di dalam ruangan itu. "Ini kamarnya, masuklah," ujar Angga mempersilahkan Airin lebih dulu masuk ke dalam kamar. Airin melangkah masuk dan memperhatikan set