Benar, cinta itu luka... __LangitSenja__ *** Dan benar saja, pagi harinya Anggia sibuk. Ia memasak nasi goreng untuk Langit. Harum aroma goreng bawang membuat Langit tak berhenti tersenyum. Laki-laki itu perlahan mendekat, menatap punggung ramping yang sedang sibuk itu. "Semalam lo mimpi apa?!" ujar Langit secara tiba-tiba. Membuat Anggia kaget, gadis itu merenggut kesal. "Jelek!" goda Langit, tangan nakalnya menyentuh hidung mancung cantik itu. Membuat Anggia menjauhkan kepalanya. "Ikhh!" Anggia memukul pelan tangan nakal milik Langit. Namun pukulan itu malah di tangkap, dan membuat tangan mungil itu berada erat di genggaman Langit. "Pagi-pagi pegangan kaya gini tuh, bikin jantung sehat Gi," menatap tangan Anggia hangat. Seolah tangan itu adalah sesuatu yang berharga bagi Langit