Dia... Anggia perlahan mundur. Menghadirkan tatapan heran dari Langit. Lalu perempuan yang ada di samping Ayahnya Langit menghampirinya, dan tersenyum iblis seolah mendapatkan mangsa. Merasakan aura yang tidak mengenakan. Langit menahan perempuan itu lalu berkata dengan nada dinginnya. "Anda mau apa sama pacar saya?!" Mendengar kalimat Langit yang penuh pembelaan. Si perempuan sejenak terdiam seolah tidak percaya dengan apa yang di katakan anak tirinya itu. "Dia pacar kamu? Perempuan hina itu pacar kamu?" Tatapan Langit yang dingin berubah murka. Tak rela gadis yang di cinta di hina seperti itu. Ia mendengus, lantas. "Lebih hina mana dengan anda?" Pertanyaan Langit, menimbulkan reaksi tidak senang dari sang Ayah. Ia melangkah mendekat, lalu... "Katakan sekali lagi, apa yang kamu k