AMELIA DAN JASMINE

1016 Kata
Kedua netra David memicing seketika, lagu yang dinyanyikan Amelia adalah lagu yang selalu dinyanyikan oleh Karla dan Amelia. Beberapa kali saat David melihat Karla dan Amelia sedang akur mereka akan menyanyikan lagu itu. Dan Karla juga sering menyanyikan lagu itu untuk Davila. "Kau siapa?" tanya David sambil menatap tajam kepada Amelia. "Saya? Saya Jasmine ... anda berharap saya berubah menjadi siapa , Pak David?" "Dari mana kau tau lagu tadi?" tanyanya. Amelia tersentak, ia menyadari kecerobohannya. Ia memang sering menyanyikan lagu itu untuk Davina. Bahkan, Tasya sampai merekam suaranya ketika sedang menyanyikan lagu itu supaya Davina bisa selalu mendengar suaranya saat ia hendak tidur. "Maaf, maksud anda lagu yang tadi saya nyanyikan untuk Davila? Itu hanya lagu biasa, Pak. Saya sering menyanyikan lagu itu untuk keponakan saya yang berada di Korea. Memang ada yang salah dengan lagu tadi? Anda tidak suka jika anak anda saya nyanyikan lagu itu?Ya kalau begitu, maaf. Lain kali saya akan menyanyikan lagu nina bobo saja," jawab Amelia tetap berusaha untuk tenang. "Karla dan adiknya sering menyanyikan lagu itu bersama. Jika Davila rewel Karla juga akan menyanyikan lagu itu hingga ia dapat tenang. Apa jangan-jangan kau yang menyembunyikan Amelia?" Tawa Amelia meledak seketika ,"Ya ampun, Pak,saya tidak mengenal Amelia. Bagaimana anda bisa menuduh saya yang menyembunyikan. Apa saya kelihatan seperti seorang penculik?" "Kau ini sudah tidak waras, Dave?!" hardik Patricia yang mendengar perdebatan antara David dan Amelia. Patricia juga tidak ingin penyamaran Amelia terbongkar dengan mudah bahkan dalam waktu kurang dari sebulan. "Dia ... Kau tau lagu tadi, kan? Karla selalu menyanyikan lagu itu," kata David masih ngotot. Patricia menggelengkan kepalanya dengan kesal, "Dave, lagu itu banyak di youtube! Memang hanya Karla dan Amelia saja yang bisa menyanyikannya. Lagi pula bisa-bisanya kau menyangkut pautkan dengan Amelia. Kalau kau dan Karla merasa bersalah kepada Amelia,cari dia!" "Hei! Asal kau tau sampai sekarang aku dan Karla masih mencarinya, Pat. Bahkan beberapa minggu ini, Karla selalu melamun mengingat adiknya itu." Amelia tersentak, batinnya terasa pilu. Dengan dalih akan menidurkan Davila ia pun segera melangkah ke kamar Davila. Ia tidak mau David melihat air mata yang hampir jatuh. Amelia merasa terharu mendengar perkataan David. Karla mengingatnya, itu adalah hal yang selalu ia nantikan dan ia harapkan. Setelah meredakan emosi dan menghapus air matanya, Amelia pun segera keluar dari kamar Davila. "Siapa sih, Amelia ini? Kenapa sepertiny dia sangat penting bagi anda dan Mbak Karla, Pak David?" tanya Amelia. Ia ingin tau apa jawaban David. Lelaki itu tampak menghela napas panjang lalu mengembuskannya perlahan. "Dia adalah adik kandung Karla sekaligus juga orang yang amat sangat berjasa untuk karir Karla. Tetapi dia menghilang, mungkin hampir dua tahun. Aku dan Karla sudah mencarinya ke mana-mana, tapi dia tidak ditemukan." "Kenapa dia sampai pergi?" tanya Amelia lagi. "Aku dan Karla melakukan kesalahan. Tetapi, dalam hal ini kesalahan yang aku lakukan jauh lebih besar dari apa yang Karla lakukan." "Sejauh apa anda sudah berusaha mencari adik ipar anda?" "Saya dan Karla tidak pernah menikah. Mungkin tidak akan pernah, mengingat saya juga tidak mencintai Karla." Amarah Amelia seketika naik ke ubun-ubun. Ia merasa kesal, demikian mudahnya David mengatakan bahwa ia tidak mencintai kakaknya setelah yang terjadi di antara keduanya. "Anda sepertinya memang bukan orang yang mengerti cinta. Anda bahkan bukan orang yang bisa menghargai wanita. Pantas saja Mbak Karla pergi dari sisi anda, ingat Pak David, anda punya anak perempuan. Apa anda mau anak anda yang harus menanggung karma atas kesalahan yang diperbuat ayahnya?" Tanpa menunggu lebih lama lagi,Amelia pun segera berlalu. Ia merasa penyamaran yang ia lakukan akan terbongkar jika ia berada lebih lama di apartemen David. Amelia langsung masuk ke kamarnya dan membaringkan diri di atas ranjang. Ia merasa benar-benar kesal mendengar perkataan David. Ia memang mencintai David, tapi ia tidak terima David memperlakukan Karla seperti itu. Haah, kenapa mereka harus jatuh cinta pada lelaki yang sama. Lelaki yang sangat menyebalkan seperti David. Amelia tiba-tiba teringat sesuatu, ia langsung membuka laptopnya. Jari-jarinya segera berselancar menggunakan f*******: lama miliknya yang sudah lama tidak ia gunakan. Selama ia menghilang ia hanya membuka f*******: itu untuk melihat pesan yang masuk dan status dari David, Karla dan beberapa orang terdekatnya. Ia baru sadar saat membuka pesan, ternyata selama beberapa bulan terakhir ini Karla selalu mengiriminya pesan. Bahkan saat ia akan melahirkan Davila, ia juga mengirimkan pesan. Tiba-tiba Amelia terbelalak, Karla baru saja mengirimkan pesan kepadanya juga foto sertifikat rumah. 'Mel, pulanglah. Aku hanya ingin memberi tahu bahwa aku sudah menepati janjiku. Aku sudah membeli kembali rumah lama kita. Kalau kau pulang, kau dan anakmu bisa tinggal di sana. Aku tau kalau kau sedang hamil ketika kau pergi. Aku menemukan beberapa tespact di apartemenmu. Kau di mana,Mel? Aku mohon, pulanglah.' Membaca pesan dari Karla membuat Amelia merasa sangat sedih. Dia ingat dulu Karla memang berjanji untuk membeli kembali rumah mereka. 'Aku baik-baik saja, Kak. Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku.' Amelia membalas pesan Karla, setelah itu ia pun segera keluar dari akunnya. Karla yang memang sedang online terkejut setengah mati saat mendapatkan balasan pesan dari Amelia. Dengan semangat ia segera membalas pesan itu. Tapi, Karla harus kecewa karena ternyata Amelia sudah tidak online. Tetapi, setidaknya Karla kini tau bahwa adiknya itu baik-baik saja. Ia merasa jauh lebih tenang sekarang. Karla tidak sadar bahwa adik yang ia cari saat ini berada sangat dekat dengannya. Sementara di tempat lain Bianca tampak sedang bersama seorang lelaki dengan tampang sedikit menyeramkan. "Kau hanya bertugas untuk mencari tau gadis gendut ini berada. Dia sudah lama menghilang, kalau kau berhasil menyelidiki keberadaan gadis ini, aku akan memberikan uang yang lebih banyak lagi kepadamu," kata Bianca. "Kalau saya boleh tau, gadis ini siapa?" "Dia adik kandung artis terkenal yang bernama Karla. Kalau bisa, cari tau mengenai Karla juga. Apa saja yang menjadi rahasianya. Aku hanya ingin mendapatkan David dengan cara memegang kartu As yang ia miliki." "Bukannya kau sudah menjadi penyanyi terkenal juga? Kenapa harus menghancurkan orang lain,sih?" tanya lelaki itu penasaran. Bianca menyeringai, "Dalam hidup kita selalu ingin mendapat yang terbaik, bukan? Aku memang sudah menjadi artis, tapi aku juga ingin kehidupan yang mewah dengan menjadikan sumber mata uang menjadi kekasihku. Kau lakukan saja tugasmu , jangan banyak bertanya ini dan itu!"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN