06. BISMA DIUSIR DARI RUMAH

1065 Kata

"Bisma, anak papa. Senang melihat kamu berkunjung ke rumah. Biasanya kamu lebih banyak menghabiskan waktu di apartemen kamu." Mario mengusap puncak kepala anaknya. Lelaki itu baru saja pulang dari kantor, sementara Bisma memang sengaja menunggu kepulangan ayahnya. Tentu saja untuk membicarakan restu dan kehamilan Destina. "Aku sengaja pulang, Pa. Ada yang mau aku bicarakan sama Papa dan ini tidak bisa dilakukan via telepon." Bisma berusaha bersikap setenang mungkin. Jujur saja, dia takut untuk berbicara soal ini dengan ayahnya. Mengingat wajah kacau Desti, Bisma memilih untuk mengenyampingkan rasa takutnya. Mario melepas jasnya dan menyerahkan pakaian berwarna hitam itu pada Dewi yang berniat untuk bergabung. Dengan segera, wanita paruh baya itu menyimpan jas sang suami dan kembali

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN