PermintaanArayan

1328 Kata

“Kenapa?” “Pengen buka sekarang. Pasti rasanya beda kalau buka hadiahnya didepan Pak Ayang.” “Buka saja.” “Boleh?” Pak Ayang mengangguk dan tersenyum. Setelah makan malam kami tak langsung pulang karena hujan turun sangat deras. Petir pun terdengar sangat keras dan saling bersahutan. “Tapi saya deg-degan, Pak ...” Ya, ampun saking gugupnya tanganku sampai bergetar. Apalagi Pak Ayang melihatku sambil menyunggingkan senyuman. Malam ini tuh dia kelihatan manis sekali. Sumpah aku tidak bohong!!! “Tidak jadi di buka?” “Gak sanggup buka tapi penasaran.” “Tinggal buka saja apa susahnya?” “Ih, Bapak tuh enggak tahu rasanya di kasih hadiah sama ...” Hampir saja aku keceplosan! “Sama siapa?” Aku tidak menjawab pertanyaan Pak Ayang karena sedang fokus menarik pita. Dengan gerakan perlahan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN