Mas Aiman benar-benar menyebalkan. Teganya meninggalkan aku sebatang kara di depan kampus. Katanya hanya pergi sebentar dengan bolu Amanda tapi sampai sekarang tak kunjung kembali. Sudah aku telpon puluhan kali namun tak ada jawaban. Nomor ponselnya pun tidak aktif. Ngeselin!!! Awas saja sampai rumah bakal aku gigit lengannya. “Cintami, masuk ...” Oh, ada malaikat penolong datang memberi tumpangan. Sebelum hujan turun semakin deras, aku langsung berlari menuju ke arah mobil Pak Ayang. “Maaf ya, Pak. Mobilnya jadi basah.” Aku mengambil tisu lalu membersihkan kursi mobil Pak Ayang. “Tidak perlu dibersihkan. Mobil ini sudah lama tidak di cuci.” Aku melihat ke sekeliling mobil. Kondisinya sangat bersih pastinya selalu dibersihkan. Entah itu di cuci atau hanya di lap saja. Pak Ayang berk