Pak Ayang terus menelpon tapi aku malas mengangkatnya. Bukannya aku tidak rindu dengannya tapi posisiku saat ini tengah kesal dengan saudara Mama. Baru juga sampai rumah Bude tapi mereka dengan tidak sopannya membongkar barang-barang yang kami bawa tanpa ijin lebih dulu. Padahal Bude sudah menegur para sepupunya namun tidak didengar. Hingga akhirnya beliau bicara sedikit keras agar sepupu tak tau diri itu menghentikan penjarahan oleh-oleh. “Jamila, kamu itu tidak sopan sama orang yang lebih tua!” “Maaf ya, Mbak. Dek Jazila saja belum mengijinkan barang-barangnya dibongkar tapi kalian seenaknya sendiri mengambil. Itu berarti siapa yang tidak sopan?” “Alah alasan saja. Bilang aja kamu mau menguasai oleh-oleh yang dibawa Jazila.” “Terserah Mbak mau bilang apa. Mohon tidak membuat keramai