Bab 28. Tangis di Pelaminan

1589 Kata

Raga memejamkan mata. Ia sadar bahwa dirinya telah mempermalukan keluarga Bram, juga Anggia yang pasti merasa sedih ketika bukan nama gadis itu yang keluar dari mulutnya. Namun, Raga tidak bisa mengendalikan diri ketika yang ada dalam benak dan pikirannya saat ini adalah Ayuna. Raga melihat sang mantan kekasih yang begitu cantik, duduk berdampingan dengan pria yang kini sudah resmi menjadi suami gadis itu. Keduanya saling melempar senyum serta tatapan mesra, dan Raga cemburu dibuatnya. "Silakan ulangi sekali lagi dan ini kesempatan terakhir. Jangan sampai calon mempelai pria salah menyebut nama lagi," ujar penghulu di depan Raga. Bram menatap nyalang calon menantunya dengan wajah memerah menahan amarah. Andai saja saat ini mereka bukan sedang berada di pesta pernikahan putrinya, Br

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN