"Apa Mas menyesal menikahiku?" Raga yang baru saja akan merebahkan tubuh di atas tempat tidur, urung melakukannya setelah mendengar pertanyaan dari Anggia. Pria itu menghela napas berat, sebelum akhirnya kembali duduk menghadap istrinya yang juga tengah duduk bersandar di ranjang mereka. "Jangan menanyakan sesuatu yang hanya akan membuatmu sakit hati." Raga memilih tidak menjawab pertanyaan istrinya, sebab ia takut Anggia akan marah dan histeris seperti waktu itu. "Jawab saja, Mas. Aku ingin mendengar pengakuan jujur dari mulutmu." Anggia bersikeras menuntut jawaban, meski ia tahu pada akhirnya jawaban yang keluar dari mulut Raga akan menyakitkan untuknya. Raga memejamkan mata untuk meredam emosi. Sebenarnya malam ini ia sangat lelah dan ingin segera beristirahat. Acara tadi siang,