Bumi masih belum pergi dari kamar hotel, tepatnya ia masih bersama Liana. Dengan harapan wanita malam itu bisa membantunya, tapi nyatanya yang ia dapatkan hanyalah kecewa. Wanita yang Bumi kira baik, hingga ia mengganggapnya teman nyatanya hanyalah wanita licik. "Aku berharap kamu mau membantuku, agar rahasia ini jangan sampai ke telinga siapa pun, termasuk Kiara Amanda kekasihku." "Aku tidak mau dia kecewa padaku, dan dia sedih karena aku telah mengkhianati janji yang telah kubuat.'' "Apa kamu bisa, Liana?" tanya Bumi, dengan berharap Liana menjawab bisa. Liana sedikit berpikir, tapi detik berikutnya ia tersenyum miring membuat Bumi mengeryitkan dahinya. "Hahaha ...." Tawa Liana sedikit keras, hingga memenuhi kamar hotel itu. Bumi merasa heran, dan binggung saat melihat Liana bisa