17 | Sasi yang Kalem

1373 Kata

Luar biasa sekali, Sasikirana. Pagi ini sudah berdiri dengan manis di depan pintu rumah kediaman Dokter Yudistira. Sasi membunyikan bel beberapa kali, sampai kemudian dibukakan pintu oleh Mbok Sum. "Nang Sasi," sapa Mbok Sum ramah. "Tadi malam ndak bisa tidur, ya? Tumben datangnya lebih pagi dari biasanya." Sasi tersenyum lantas mengangguk. Iyakan saja, biar Mbok Sum senang. "Liam sudah bangun, Mbok?" tanya Sasi yang kini mengikuti Mbok Sum. "Daddy-nya Liam gimana? Udah bangun juga?" "Neng ini, ngapain ikut nanya bapak? Orang yang diperhatikan itu cuma anaknya, tho." "Emang ada yang salah, nih?" Alis Sasi terangkat sebelah. "Mbok Sum kenapa tiba-tiba memproteskan ini? Apa jangan-jangan Mbok Sum suka sama daddy-nya Liam?" Tanpa tendeng aling-aling, pundak Sasi dipukul. Sasi sampai memb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN