Patah Hati

1395 Kata

Dave merenggangkan tubuhnya, menampakan otot seksinya yang begitu menggoda. Dilihatnya jam weker yang berada di atas nakas sebelah kanan. Pukul delapan pagi. Masih tersisa satu jam untuk bersiap-siap menuju kampus. Semalam setelah bermain dengan Inez, Dave memilih tak pulang ke rumahnya, tenaganya sudah terkuras habis. Dave tak memilik tenaga lagi untuk sekedar melihat mama tirinya di rumah yang selalu membuat emosinya memuncak. Perlahan, diturunkannya kakinya ke bawah, berjalan menuju meja belajar. Tempat pertama yang ia kunjungi setiap bangun tidur. “I miss you,” ujar mengusap lembut pigura foto itu. Semalam, setelah bermain dengan Inez, Dave kembali melanjutkan aktivitasnya. Tangannya membuka pintu, kemudian berjalan keluar dengan mata tertutup dan mulut yang menguap. “Aaaaa ….,”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN