POV Tania. Seharian ini, Dila terus mengurung diri di kamarnya, ia sama sekali tidak mau berbicara ataupun makan dan minum. Apa tidak ada rasa lapar bahkan haus di perutnya? Mungkinkah rasa sakit akibat penghinaan yang diberikan oleh keluarga Lingga luar biasa menyakiti hatinya? "Ini bukan salahku! Tapi kenapa mereka menghinaku? Kenapa tidak mereka batalkan secara kekeluargaan? Bukankah mereka itu orang-orang berpendidikan?!" teriak Dila saat aku berada di depan kamarnya untuk memanggilnya makan. "Dil! Makan dulu, Sayang! Ini sudah sangat siang. Dari kemarin kamu tidak ada makan apapun!" panggilku sambil terus mengetuk pintu. "Berisik kamu! Nggak usah ganggu-ganggu aku! Aku benci punya ibu kayak kamu! Aku benci jadi anak kalian di dunia ini! Ini 'kan yang kamu mau? Ha!" bentak Dila