58. Rasa Bersalah

983 Kata

Faray mematung mendengar penuturan Kayna. Tentu saja ia terkejut akan ucapan gadis itu ditambah posisi mereka berdua yang begitu intim membuat Faray berpikiran melayang jauh. Posisi seperti ini memang membuat Faray tersiksa, apalagi melihat tatapan berbinar dari Kayna saat mengatakan hal itu. Seakan perkataannya tadi bukanlah hal yang besar. “Kay,” panggil Faray pelan. Kayna menatap Faray sembari melebarkan senyumannya. “Lo tahu enggak akibat dari pertanyaan tadi?” Faray menggeram pelan saat area intimnya tanpa sengaja bersentuhan dengan milik Kayna. Sebab, ia sudah tidak tahan lagi dengan posisi seperti ini. Apalagi kedua tangan Kayna belum juga terlepas dari lehernya sehingga jarak diantara keduanya hanya sebatas dagu yang bersentuhan. Kayna melepaskan kedua tangannya, lalu menggelen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN