Bab 20. RDK

1501 Kata

Jovanka sesampainya di kamar kembali membaringkan badannya di atas kasur. Rasa kantuk sangat terasa di mata, namun rasa sakit membuat dia susah untuk tertidur kembali. “Jadi seperti ini ya rasa sakit orang mau melahirkan itu.” Jovanka menitikkan air matanya. “Bu, maafkan Jovanka. Pengorbananmu seperti ini, tetapi saat aku salah kamu tetap menyayangiku sepenuh hati. Ibu, maafkan aku.” Jovanka nangis terisak di dalam kamarnya, hinnga suara ketukan pintu oun tak dihiraukannya. Hingga asisten rumah tangga yang sedang mengantar minuman itu pun panik, takut terjadi apa-apa dengan Jovanka sehingga memutuskan untuk masuk begitu saja. Terlihat Jovanka menangis sesenggukkan dengan merengkuh gulingnya saat terbaring di atas tempat tidurnya. “Ya Allah, Non. Kenapa?” tanya asisten rumah tangga yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN