Sesampainya di rumah perasingan, kedua pengawal yang harusnya membawa kabar bahagia dan kedua orang tua dari Jovanka, harus datang dengan tangan kosong. "Ini kita bagaimana ngomongnya?" tanya salah satu pengawal. "Pelan-pelan aja, ya. Kita ngomong Mbak asisten rumah tangga aja. Jangan sampai terdengar Non Jovanka, takut dia sedih dan down," usul yang lainnya. Mereka pun perlahan masuk ke dalam rumah. Terlihat beberapa asisten yang berada di sana masih berdiri di depan kamar Jovanka tadi. "Mbak," panggil salah satu pengawal. Asisten rumah tangga pun menoleh semua. "Sini, Mbak. Satu saja," pinta pengawal. Salah satu asisten pun datang mengahmpiri dengan wajah penuh pertanyaan. "Gimana?" tanya sasisten itu. "Nah ini, Mbak. Tuan tetap nggak mau ke sini. Aku takut Non Jovanka sedih, gi