"Jo, tenang." Dokter Meta mencoba menenangkan Jovanka.
"Mata kalian buta apa gimana? Mana ada orang tua tenang jika harus kehilangan buah hatinya, hah. Hati kalian ini membatu atau memang kalian tak memiliki hati? Apa salahku ke kalian, sehingga tak satupun dari kalian mencoba membantuku? Kenapa? Memang kalian sama aja. Pergi!" bentak Jovanka.
"Jo," ujar Dokter Meta lagi.
"Pergi! Pergi dari rumah ini sekarang. Aku tak butuh kalian yang munafik. Aku benci!" teriak Jovanka.
Makhluk besar yang bertugas menjaga Jovanka pun muncul. Dia menundukkan badannya untuk memberikan salam kepada Jovanka.
"Usir mereka dari sini. Jika mereka membangkang, lempar dari sini!" Dengan amarah yang memuncak Jovanka berniat menyingkirkan mereka.
Semua orang yang melihatnya sontak berhamburan. Mereka berusaha
