Jovanka dan ibunya hanya terperangah kala menatap laki-laki yang saat ini bersamanya. Entah mantra apa lagi ayang beliau ucapkan secara berbisik, tiba-tiba angin kencang menghampiri mereka. Angin itu menyapu dedaunan hingga masuk ke dalam ruangan ini. Jovanka dan ibunya hanya menutup mata mereka seraya menunggu apa yang sebenarnya terjadi. “Hhahaha!” Suara menggelegar terdengar memekakkan telinga mereka semua. Perlahan Jovanka membuka matanya, tampak makhluk besar yang tingginya hampir serumah ini. Makhluk itu berbulu hitam, bertanduk dan bermata merah. Suara yang menggelegar menjadi ciri khasnya. “Salam hormat, Tuanku. Ada apa Tuanku memanggil saya ke sini?” tanya makhluk itu seraya membungkukkan badannya ke Ayah Jovanka. “Tuanku?” gumam Jovanka. “Kamu, mulai hari ini bertugas menjag