Mobil sedan mewah berwarna hitam itu sudah memasuki area pelataran gedung apartemen Lara. Fandi keluar lebih dulu sebelum wanita itu dan membukakan pintu mobil. "Ya ampun, Mas Fandi, saya jadi enggak enak. Terima kasih," ucap Lara tersenyum. "Boleh saya antar kamu sampai unit apartemen kamu?" tanya Fandi. "Eh, apa tidak apa-apa?" tanya Lara sungkan. "Tentu saja tidak apa-apa, 'kan aku yang minta." Lara tersenyum kemudian mengangguk. "Baiklah, kalau tidak keberatan, mari!" ajak Lara yang kemudian mendahului langkah kaki lelaki itu. Wanita itu tersenyum pada dua orang satpam yang sedang bertugas, seraya memberi sekotak martabak manis untuk mereka. Lara teringat ketika sedang di jalan tadi, melewati gerobak tukang martabak manis di tengah suasana hujan yang mengguyur. "Terima kas