Pertanyaan yang Nita ucapkan semalam, apakah benar tengah ia rasakan? "Apakah benar aku sudah jatuh cinta pada Pak Arsa?" gumam Sabrina, ketika menatap cermin di dalam kamar sembari merapikan penampilannya. "Ah, tidak mungkin. Bagaimana bisa? Bukankah selama ini aku menolaknya. Tidak mungkin secepat itu aku langsung jatuh cinta padanya." Gumaman yang tanpa sadar, terdengar di telinga Nita yang sama-sama berada di sana. Senyum muncul di wajah Nita, mendapati sahabatnya berbicara sendiri. Gadis itu sangat yakin jika Sabrina mulai membuka hatinya pada sang bos. "Berangkat yuk! Nanti keburu siang," ajak Nita yang sengaja mengagetkan sahabatnya itu. "E—eh, dari kapan kamu di situ?" tanya Sabrina dengan kepala yang ia tengokkan ke belakang. "Lumayanlah, pagi-pagi denger cewek cantik