Bab 21. Menjelang Malam Pertama

2341 Kata

Air mata gadis itu masih tak kunjung berhenti. Sudah dicoba berkali-kali ditenangkan oleh beberapa orang, tetap saja tak berhasil. Hingga seorang pria, yang sudah berstatus suaminya, mendekat untuk memintanya berjalan ke depan, guna menandatangani berkas buku nikah. "Aku tidak tahu, air mata apa yang jatuh di pipimu saat ini. Namun, aku harap itu adalah air mata kebahagiaan, sebab mulai saat ini aku berjanji akan selalu membahagiakanmu sampai kapan pun." Arsa Abimanyu, nama lelaki itu. Dengan penuh percaya diri yang tinggi, menenangkan istri barunya, yang baru saja sah dinikahi beberapa menit yang lalu —Sabrina Dominique. "Berhentilah menangis. Air matamu akan membuat hatiku pedih, seolah pernikahan ini karena paksaan." Kalimat yang Arsa katakan, ternyata sangat ampuh. Istrinya berhent

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN