Menghajar Sinta

1101 Kata

Bagian 14 "Mas, apa kamu sudah tidak tidak percaya lagi padaku? Apa kamu ingin aku pergi, Mas?" Aku bertanya sambil menahan bulir bening yang hendak keluar dari sudut netra. Jujur, ini sangat menyakitkan bagiku. Mas Bayu masih cuek, tidak mau mendengar penjelasanku. Bahkan ia tidak merespon sama sekali. Aku lelah. Di sini, aku yang jadi korban malah aku yang disalahkan. Baik, mungkin aku memang harus pergi dari sini. Kugendong si bungsu dan memanggil Nindy ke kamarnya. Nindy hanya menurut saja tanpa banyak bertanya. Aku kemudian kembali lagi ke kamar untuk mengambil kunci motor yang digantung di salah satu paku dinding kamar. Tidak pamitan lagi kepada Mas Bayu, karena dia sudah tau kalau aku akan pergi. Mas Bayu masih acuh, seperti tidak peduli. Ia malah sibuk dengan ponselnya. B

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN