"AKU SAYANG KAMU JUAN." Lamanya Juan terdiam membuat Pewita geram dan bertanya, "Kenapa? Kenapa kamu diam?" "Karena candaanmu tidak lucu, Pewita." Pewita menghela napasnya. Lalu mulai bercerita tentang kejadian tadi hingga tak satupun terlewatkan olehnya. Juan awalnya ragu dan tak percaya. Namun dibelakang sana, Regar berdiri dengan tongkatnya. Ia tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Juan? Kamu dengarin aku nggak sih!?" Juan tersentak. Ia mengulas senyumnya tipis sekali. Hingga tak terlihat oleh Pewita yang tengah kesal ini. Lelaki itu senang, ketika mendengar Pewita berbicara bak sepasang kekasih yang benar-benar real. Meski masih buram-buram dan belum begitu jelas. "Dengar. Lalu?" "Lalu!? Kamu masih nggak percaya?" Juan menggeleng dengan cepat. Pewita menghembuskan nap