Davin menatap foto Nana yang baru saja dipajang di kamarnya. Ia menghela napas panjang, merasakan kehadiran Nana meski hanya melalui gambar. "Walau wajah Mbak Nana tak terlihat di foto ini, bayangan hari itu selalu melintas di otakku," gumamnya pelan, seakan berbicara pada dirinya sendiri. Tiba-tiba suara memanggil namanya, "Davin!" Davin terkejut dan segera menoleh ke arah pintu. Di sana berdiri Citra, kakak perempuannya, yang tersenyum melihat adiknya. Davin segera mendekati Citra dan memeluknya erat. Citra membalas pelukan itu dengan lembut. Meski mereka berjarak lima tahun, hubungan mereka sangat dekat, dan Davin selalu manja pada kakaknya. "Mbak, kesini sama siapa?" tanya Davin setelah melepaskan pelukannya. "Bareng suami Mbak, tapi dia langsung pergi lagi, hanya nganterin Mbak