Setibanya di kampus, Davin memarkir motor sportnya dengan hati-hati. Begitu ia turun dari motor, matanya menangkap sosok yang familiar. Di kejauhan, ia melihat Nana berjalan dengan anggun menuju gedung kampus. Senyum lebar langsung terbit di wajah Davin. "Mbak Nana? Mbak Nana kuliah di sini juga ternyata? Ah memang kalau jodoh tak akan kemana!" serunya dengan semangat. Davin meletakkan helmnya di atas motor, lalu melangkah dengan cepat menuju arah perginya Nana. Namun, baru beberapa meter berjalan, tiga orang lelaki yang memakai jas almamater kampus itu mencegatnya. "Kamu mahasiswa baru, kan?" salah satu dari mereka bertanya. Davin mengangguk tanpa jawaban dari mulutnya. Salah satu lelaki itu berkata, "Aulanya di sebelah sana! Cepat ke sana." Davin menjawab, "Iya, tapi aku ada urusan