Nana menghela napas dan melirik jam di tangannya, masih ada waktu sebelum pulang. "Yah, nanti juga tahu," gumamnya sambil memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya di ruang dosen, meski pikirannya terus melayang pada apa yang mungkin akan Davin katakan. Di tempat lain, Davin masih berada di kelasnya. Ruangan itu kini sepi, hanya menyisakan dirinya. Ia baru saja menyelesaikan mata kuliah terakhir hari ini. Sambil menghela nafas lega, ia mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang. "Siapkan saja makanan best seller kalian," kata Davin dengan suara tenang di seberang telepon. Setelah memastikan semuanya beres, ia menutup telepon dan tersenyum puas. Rencananya sudah mulai berjalan dengan baik. Davin kemudian mengirim pesan pada Nana. (Davin: Mbak, aku sudah selesai kelas. Aku baru akan